Loading Now

George Russell Ungkap Trik Psikologis untuk Hadapi Tekanan Lewis Hamilton di F1

George Russell Ungkap Strategi Jitu Atasi Tekanan dari Lewis Hamilton

George Russell, pembalap Mercedes, baru-baru ini mengungkapkan sebuah trik psikologis yang membantunya mengatasi tekanan menjadi rekan setim dari legenda Formula 1 (F1), Lewis Hamilton. Selama tiga tahun bermitra dengan Hamilton, Russell menunjukkan performa yang meningkat, bahkan mampu mengungguli sang juara dunia tujuh kali pada musim 2022 dan 2024.

Pada musim balap terakhirnya bersama Hamilton, Russell meraih hasil yang impresif, dengan memenangkan kualifikasi head-to-head sebanyak 19 kali berbanding 5. Performa Russell terus meningkat bahkan setelah Hamilton bergabung dengan tim lain. Ia bahkan digadang-gadang menjadi pembalap dengan performa terbaik di tahun 2025, menunjukkan konsistensi dan kecepatan yang luar biasa selama 14 balapan pertama.

Awal Karir dan Debut Impresif

Sebelum bergabung dengan Mercedes, Russell menghabiskan tiga musim bersama tim sebelumnya. Ia merasa sudah siap untuk bersaing di level Mercedes setelah musim keduanya. Penampilan stand-in yang memukau di Grand Prix Sakhir 2020 semakin menguatkan keyakinannya. Meskipun tampil gemilang saat menggantikan Hamilton, Russell sempat menghadapi nasio sial akibat kesalahan pit stop dan ban pecah yang menggagalkan kemenangannya.

Mengelola Aspek Psikologis Bersama Hamilton

Russell menyadari bahwa menghadapi Hamilton, pembalap paling sukses dalam sejarah F1, bukan hanya soal kecepatan, melainkan juga aspek psikologis. Ia merasa perlu mempersiapkan mentalitasnya menghadapi tekanan tersebut.

Konsultasi dengan Psikolog Mengubah Perspektif

“Saya berpikir tentang bagaimana saya akan menghadapi ini secara psikologis,” ungkap Russell dalam podcast Untapped. “Kemudian, saya memiliki percakapan yang sangat baik dengan psikolog saya tentang bagaimana saya harus menghadapi tekanan menjadi rekan satu timnya.”

Setelah berdiskusi, Russell menyimpulkan bahwa saat berada di dalam mobil balap, dengan helm terpasang dan visor turun, identitas rekan setimnya tidak relevan. Baik itu juara dunia tujuh kali, pembalap baru, ataupun tidak ada sama sekali, ia fokus pada kendali penuh atas takdirnya.

“Pendekatan saya adalah, semua tergantung pada saya untuk tampil,” tegas Russell. Hal ini menjadi kunci utama Russell dalam menjaga performa dan menghindari tekanan dari ekspektasi tinggi sebagai rekan setim Hamilton di F1.

Post Comment

You May Have Missed