Loading Now

FIA Pertimbangkan Perubahan Aturan Denda Umpatan di F1

FIA Pertimbangkan Perubahan Aturan Denda Umpatan di F1

FIA sedang mempertimbangkan perubahan terhadap aturan kontroversial mengenai denda bagi pembalap F1 yang mengucapkan kata-kata kasar. Hal ini diungkapkan oleh Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, sebagai respons terhadap umpan balik dari para pembalap.

Asal Mula Kontroversi

Perubahan pada International Sporting Code FIA selama musim dingin lalu menambahkan lampiran yang merinci penalti yang dapat diberikan oleh steward atas pelanggaran. Lampiran B tersebut menyatakan bahwa pembalap dalam kompetisi FIA dapat menerima larangan balapan jika berulang kali mengumpat atau mengkritik badan pengatur olahraga tersebut. Tiga pelanggaran dapat berakibat pada skors selama satu bulan ditambah pengurangan poin kejuaraan.

Aturan ini muncul setelah juara dunia F1 empat kali dikenakan sanksi yang setara dengan pelayanan masyarakat karena mengumpat dalam konferensi pers di Grand Prix Singapura tahun lalu. Adrien Fourmaux, pembalap Hyundai World Rally Championship, menjadi pembalap pertama yang dihukum berdasarkan aturan baru ini ketika menggunakan kata umpatan selama wawancara setelah lintasan di Rally Sweden pada bulan Februari. Ia dikenakan denda €10.000 dengan tambahan €20.000 ditangguhkan.

Kasus Carlos Sainz dan Klarifikasi FIA

Carlos Sainz dari Williams hampir menjadi pembalap F1 pertama yang terkena dampak aturan yang direvisi ini ketika ia mengumpat dalam konferensi pers di Grand Prix Bahrain, membahas penalti yang diterimanya di balapan sebelumnya di Jepang. Untungnya, Sainz lolos dari denda €40.000 potensial setelah meminta maaf atas perilakunya, menurut juru bicara FIA.

Respon Mohammed Ben Sulayem

Melalui unggahan di media sosial Instagram, Ben Sulayem mengumumkan bahwa perbaikan pada Lampiran B sedang dipertimbangkan. “Setelah mendapatkan umpan balik konstruktif dari para pembalap di tujuh Kejuaraan Dunia FIA kami, saya sedang mempertimbangkan untuk melakukan perbaikan pada Lampiran B. Sebagai mantan pembalap, saya lebih memahami tuntutan yang mereka hadapi daripada kebanyakan orang,” tulis Ben Sulayem.

Ia menambahkan, “Lampiran B adalah bagian penting dari International Sporting Code dan sangat penting dalam membantu menjaga olahraga ini dapat diakses oleh seluruh keluarga olahraga kami. Manusia membuat aturan dan manusia dapat meningkatkan aturan. Prinsip perbaikan berkelanjutan ini adalah sesuatu yang selalu saya yakini dan menjadi inti dari semua yang kami lakukan di FIA.”

FIA telah mengklarifikasi kepada para pembalap F1 bahwa ucapan kasar yang terjadi di tengah emosi (heat of the moment) tidak akan dihukum. Kesepakatan serupa juga telah dicapai dengan para pembalap WRC.

Post Comment

You May Have Missed