Drama Radio Ferrari Mencuri Perhatian, Performa Lewis Hamilton di GP Monaco Justru Lebih Mengkhawatirkan
Drama Radio Ferrari Mencuri Perhatian, Performa Lewis Hamilton di GP Monaco Justru Lebih Mengkhawatirkan
F1 – GP Monaco 2025 baru saja selesai digelar, dan sorotan tertuju pada drama komunikasi radio antara Lewis Hamilton dan tim Ferrari. Namun, mantan ahli strategi F1, Bernie Collins, berpendapat bahwa masalah komunikasi tersebut justru kalah penting dibandingkan dengan performa Hamilton yang kurang memuaskan sepanjang akhir pekan.
Hamilton finis di posisi kelima, tertinggal hampir 50 detik di belakang rekan setimnya. Hasil ini semakin memperburuk performa Hamilton bersama Ferrari. Ia sempat mendapat penalti tiga grid karena menghalangi pembalap lain, yang disebabkan oleh informasi yang salah mengenai status *hot lap* dari Max Verstappen. Kebingungan ini berlanjut di tengah balapan, di mana Hamilton kesulitan mengidentifikasi pembalap yang ia lawan.
Pace Hamilton Jadi Sorotan Utama
Dalam episode terbaru podcast Sky F1, Collins menjelaskan, “Saya sedikit terkejut karena di pit stop kedua, Lewis kehilangan waktu cukup banyak sehingga Piastri bisa keluar dari pit di depannya. Pace-nya benar-benar tidak sesuai. Dengan regulasi baru, lima pembalap teratas seharusnya saling mendorong, namun Lewis tidak mampu mengikuti ritme mereka. Ini sangat mengkhawatirkan, mengingat betapa Lewis menyukai sirkuit Monaco.
Bahkan, ia terlihat lebih percaya diri daripada Charles Leclerc. Bagi saya, ini lebih mengkhawatirkan daripada masalah komunikasi radio saat kualifikasi.”
Komentator Sky F1, David Croft, menduga Hamilton mungkin sengaja melambat untuk membantu Leclerc memimpin. Namun, Collins meragukan teori tersebut.
“Tidak ada pembalap yang berada tepat di belakang Lewis. Ia berada di zona sendiri. Terutama di paruh kedua balapan, saya tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi,” tambah Collins.
Harapan di Barcelona
Sirkuit de Catalunya-Barcelona selalu menjadi tempat yang menyenangkan bagi Hamilton. Ia tidak terkalahkan di sirkuit Spanyol ini antara tahun 2017 dan 2021 saat masih membela Mercedes. Bahkan di tahun-tahun yang sulit bersama tim, Hamilton selalu berhasil naik podium.
Hamilton finis kedua di belakang Verstappen pada tahun 2023 dan kembali meraih podium pada tahun 2024. Dengan performa yang kurang memuaskan dibandingkan Leclerc sejak GP China, Barcelona menjadi kesempatan bagus bagi Hamilton untuk membalikkan keadaan dan memperbaiki performanya di kejuaraan F1 musim ini. Mampukah Lewis Hamilton bangkit kembali di sirkuit yang telah lama menjadi favoritnya?
Post Comment