Loading Now

Dominasi Red Bull di F1: Angka-Angka Mengagumkan di Balik Kepemimpinan Christian Horner

Dominasi Red Bull di F1: Angka-Angka Mengagumkan di Balik Kepemimpinan Christian Horner

Christian Horner mengakhiri perannya sebagai Team Principal Red Bull Racing setelah 20 tahun masa bakti yang penuh prestasi. Kiprahnya di dunia Formula 1 (F1), sejak Red Bull pertama kali terjun pada 2005, telah mengantarkan tim menjadi salah satu kekuatan dominan di lintasan balap.

Perjalanan dari Bagian Belakang Grid ke Puncak

Horner, 51 tahun, memimpin Red Bull melewati dua era kesuksesan yang berbeda, mengubah tim dari pesaing kelas bawah menjadi kekuatan yang tak terhentikan. Selama masa kepemimpinannya sebagai Team Principal terlama di F1, Red Bull telah meraih 124 kemenangan Grand Prix, 107 pole position, dan 287 podium.

Momen bersejarah diraih di Grand Prix China 2009, ketika Sebastian Vettel memenangkan balapan pertama Red Bull, sekaligus mengamankan 1-2 yang gemilang. Setahun kemudian, Red Bull meraih gelar juara dunia pembalap dan konstruktor pertama mereka.

Kombinasi mematikan antara Vettel dan Red Bull mendominasi F1 selama empat musim berturut-turut (2010-2013), hingga perubahan regulasi besar pada 2014 menghadirkan persaingan yang lebih ketat.

Kebangkitan Red Bull di Era Baru

Setelah masa paceklik gelar, Red Bull kembali berjaya di era baru dengan Max Verstappen. Verstappen mematahkan dominasi Lewis Hamilton pada musim 2021 dengan kemenangan kontroversial di Abu Dhabi. Selanjutnya, pembalap asal Belanda itu sukses merengkuh tiga gelar juara dunia berturut-turut (2021-2023) di bawah komando Horner, sementara Red Bull kembali mendominasi klasemen konstruktor pada 2022 dan 2023.

Oliver Mintzlaff, Managing Director Red Bull, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Horner selama 20 tahun terakhir. “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Christian Horner atas kerja luar biasanya selama 20 tahun terakhir,” ujarnya. “Dengan komitmen, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatifnya yang tak kenal lelah, dia telah menjadi instrumen penting dalam menjadikan Red Bull Racing sebagai salah satu tim yang paling sukses dan menarik di Formula 1.”

Kepergian Horner menandai akhir sebuah era bagi Red Bull Racing, namun warisannya akan terus dikenang sebagai salah satu tokoh kunci dalam kesuksesan tim di dunia balap F1.

Post Comment

You May Have Missed