Loading Now

Berapa Lama Red Bull Akan Bersabar dengan Liam Lawson Setelah Awal Musim F1 yang Sulit?

Performa Liam Lawson di awal musim Formula 1 2025 bersama Red Bull Racing menjadi sorotan. Pembalap muda asal Selandia Baru ini menghadapi tekanan besar setelah serangkaian hasil yang kurang memuaskan, menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di tim.

Tekanan Meningkat untuk Lawson di Red Bull

Liam Lawson, yang dipromosikan ke Red Bull Racing setelah hanya 11 kali start Grand Prix bersama tim saudara, Racing Bulls, menggantikan Sergio Perez yang performanya dinilai kurang konsisten. Namun, awal musim Lawson bersama Red Bull jauh dari kata mulus.

Pada debutnya di Grand Prix Australia, Lawson mengalami kecelakaan dalam kondisi hujan. Kesulitan berlanjut di Grand Prix China, di mana ia gagal lolos dari Q1 dalam kualifikasi dan hanya finis di posisi ke-14 dalam balapan sprint.

Performa di Bawah Ekspektasi

Lawson mengakui bahwa ia kesulitan beradaptasi dengan mobil RB21 yang membutuhkan kepercayaan diri tinggi. “Untuk mengendarai mobil Formula 1, Anda membutuhkan kepercayaan diri 100% pada apa yang Anda lakukan,” ungkap Lawson kepada Sky Sports F1. Ia menambahkan bahwa “jendela” performa mobil sangat kecil, dan ia sering gagal memanfaatkannya.

Performa Lawson yang kurang meyakinkan ini kontras dengan rekan setimnya, yang tampil gemilang. Hal ini memicu spekulasi tentang kemungkinan pertukaran pembalap antara Red Bull Racing dan Racing Bulls, sesuatu yang pernah dilakukan tim ini di masa lalu.

Reaksi dari Petinggi Red Bull

Team Principal Red Bull, Christian Horner, awalnya membela Lawson setelah kesulitan di Melbourne. Namun, setelah Grand Prix China, nadanya sedikit berubah. “Ini hari yang sulit baginya, jadi kami akan melihatnya dengan cermat,” kata Horner kepada Sky Sports. Ketika ditanya apakah Lawson lebih lambat dari Perez, Horner hanya menjawab singkat, mengisyaratkan evaluasi yang sedang berlangsung.

Sementara itu, Helmut Marko dari Red Bull menyatakan kepada Sky Germany bahwa tim akan menganalisis data Lawson. Marko tidak mengesampingkan kemungkinan pertukaran pembalap di tengah musim, menegaskan bahwa “F1 adalah olahraga yang kompetitif.”

Pandangan Pengamat dan Masa Depan Lawson

Pengamat F1, Karun Chandhok, berpendapat bahwa Lawson setidaknya harus diberi kesempatan enam balapan untuk membuktikan diri. “Agak tidak adil untuk menilai sebelum itu,” katanya. Chandhok memperkirakan bahwa akan ada percakapan alami mengenai posisi Lawson setelah lima balapan pertama.

Dengan tekanan yang terus meningkat, Liam Lawson harus segera menemukan performa terbaiknya. Jika tidak, posisinya di Red Bull Racing mungkin terancam, meskipun ia baru menjalani beberapa balapan saja. Para pengamat di sekitar paddock menunggu keputusan dari petinggi tim untuk menentukan masa depan pembalap tersebut.

Ini akan menjadi situasi yang layak untuk diperhatikan di balapan-balapan mendatang. Akankah Lawson berhasil mengatasi kesulitannya dan membuktikan kemampuannya di level tertinggi Formula 1, atau akankah Red Bull memutuskan untuk mengambil langkah drastis?

Post Comment

You May Have Missed