Loading Now

Audi Tegaskan Komitmen pada Mesin Hybrid F1 2026 di Tengah Wacana V10

Pabrikan mobil asal Jerman, Audi, memberikan pernyataan resmi terkait rencana masuknya mereka ke Formula 1 pada tahun 2026, di tengah perdebatan mengenai potensi kembalinya mesin V10 yang ikonik. Audi menegaskan bahwa regulasi mesin hybrid yang lebih canggih pada tahun 2026 adalah faktor kunci yang mendorong mereka untuk bergabung dengan ajang balap jet darat tersebut.

Wacana Mesin V10 dan Posisi Audi

Wacana untuk mengembalikan mesin V10, yang terakhir kali digunakan pada tahun 2005, kembali mengemuka setelah Grand Prix China baru-baru ini. Kemajuan teknologi bahan bakar sintetis membuka kemungkinan untuk menjalankan mesin pembakaran internal yang lebih besar tanpa mengorbankan komitmen F1 terhadap keberlanjutan. Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, bahkan menyuarakan dukungannya melalui media sosial agar F1 mempertimbangkan opsi mesin 10 silinder.

Saat ini, para pemangku kepentingan Formula 1 tengah mendiskusikan arah regulasi mesin pasca-2026, yang mana regulasi tersebut akan meningkatkan output daya motor listrik secara signifikan. Meskipun wacana V10 mendapat dukungan dari beberapa pihak, tampaknya tidak semua setuju.

Audi, yang akan masuk F1 untuk pertama kalinya melalui akuisisi penuh Sauber, menyatakan bahwa regulasi 2026-lah yang membuat mereka tertarik untuk bergabung. Hal ini mengisyaratkan bahwa Audi tidak tertarik untuk beralih dari mesin hybrid, karena hal ini tidak sejalan dengan perkembangan mobil jalan raya mereka yang semakin berfokus pada elektrifikasi.

Menanggapi pertanyaan Crash.net tentang pandangan Audi mengenai wacana mesin V10 F1, Audi menyatakan dalam sebuah pernyataan: “Perubahan regulasi yang akan datang, termasuk aturan mesin hybrid baru yang ditetapkan untuk musim 2026, merupakan faktor kunci dalam keputusan Audi untuk memasuki Formula 1.”

“Regulasi unit daya ini mencerminkan kemajuan teknologi yang sama yang mendorong inovasi pada mobil jalan raya Audi,” lanjut pernyataan tersebut.

Opsi-opsi Regulasi Mesin F1 di Masa Depan

Diskusi Panjang dan Berbagai Kemungkinan

Para petinggi Formula 1 sedang mempertimbangkan beberapa opsi terkait regulasi mesin di masa depan:

  • Mempertahankan mesin hybrid penuh selama periode lima tahun (2026-2030), sesuai kesepakatan awal.
  • Meninggalkan mesin hybrid setelah 2028 atau 2029, membuka jalan bagi pengenalan mesin V10 yang menggunakan bahan bakar berkelanjutan 100%.
  • Solusi yang lebih ekstrem: membatalkan regulasi 2026 sepenuhnya dan membiarkan pabrikan menggunakan mesin saat ini selama tiga musim lagi, sambil mempersiapkan mesin V10 yang lebih sederhana dan hemat biaya.

Namun, opsi terakhir tampaknya tidak mungkin, karena Audi belum memiliki mesin yang sesuai dengan peraturan saat ini, dan pabrikan lain juga telah sepenuhnya beralih ke mesin spesifikasi 2026.

Persiapan Audi Menuju F1 2026

Audi sedang membangun mesin sesuai dengan formula baru di fasilitas internal mereka di Neuberg, Jerman. Sementara itu, sasis yang baru untuk 2026 akan dirancang dan diproduksi di pabrik Sauber saat ini di Hinwil, Swiss.

Keputusan Audi untuk tetap berpegang pada regulasi hybrid 2026 menegaskan komitmen mereka terhadap inovasi teknologi yang relevan dengan industri otomotif secara keseluruhan. Sementara perdebatan tentang masa depan mesin Formula 1 terus berlanjut, Audi tampaknya telah menentukan arah yang jelas.

Post Comment

You May Have Missed