Lewis Hamilton dalam Tekanan: Kekhawatiran Meningkat di Paddock F1 Setelah Penampilan Buruk
Kekhawatiran di Paddock F1 Terhadap Performa Lewis Hamilton Meningkat
Lewis Hamilton mengalami salah satu momen terendah dalam karir Formula 1-nya di Grand Prix Hungaria, sebelum jeda musim panas. Kualifikasi yang buruk dan finis di posisi ke-12 memicu kekhawatiran mendalam, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga di kalangan personel paddock Formula 1.
Hamilton bahkan menyebut dirinya “tidak berguna” dan menyarankan agar dirinya diganti. Komentar blak-blakan ini mengejutkan banyak pihak yang telah lama mengagumi sang juara dunia tujuh kali tersebut.
Pengakuan dari Tokoh F1 Terkemuka
“Saya sangat menghormati orang-orang yang mengakui kelemahan mereka,” ujar Tom Kristensen, sembilan kali pemenang Le Mans, dalam podcast F1 Nation. “Ini adalah seorang juara dunia tujuh kali yang melakukan hal tersebut. Namun, performa di lintasan sangat bergantung pada kepercayaan diri. Situasi ini sangat membebani dirinya. Saya harap ia menemukan kembali motivasinya.”
Kristensen menambahkan, “Orang-orang di paddock juga khawatir tentang Lewis. Ia memiliki kontrak 100% untuk musim depan dan Ferrari sangat ingin ia tampil baik.”
Kerja Sama dan Analisis Data dengan Ferrari
Lewis Hamilton dikabarkan telah membagikan dokumen teknis kepada tim Ferrari untuk menjelaskan kesulitan yang ia hadapi dengan mobil SF-25. Kristensen menegaskan bahwa praktik ini adalah hal yang wajar dan bahkan dapat memberikan manfaat positif.
“Kami sering melakukan hal serupa,” ungkap Kristensen, berbagi pengalamannya. “Ini adalah bagian dari dialog untuk membangun tim dan meningkatkan kepercayaan. Komunikasi yang baik antara pembalap dan insinyur sangat penting. Sebelumnya, mungkin ada anggapan bahwa tim fokus pada pembalap lain karena ia akan pindah, tetapi sekarang situasinya berbeda. Ia sangat keras pada dirinya sendiri.”
Harapan untuk Perbaikan di Masa Depan
Jurnalis Diego Mejia, dalam podcast yang sama, menyampaikan harapannya agar Ferrari dapat membangun mobil yang sesuai dengan kebutuhan Hamilton, seperti yang ia rasakan saat bersama Mercedes. “Ada pertanyaan yang muncul, seperti yang terjadi pada Daniel Ricciardo. Apakah mobil-mobil ini begitu spesifik sehingga menghilangkan keunggulan gaya balap tertentu? Saya berharap performa Hamilton akan membaik, dan ia dapat mengakhiri musim ini dengan lebih baik.”
Hamilton akan kembali beraksi setelah jeda musim panas di Grand Prix Belanda. Namun, impiannya untuk meraih gelar juara dunia kedelapan terasa semakin jauh. Sirkuit Zandvoort setidaknya menawarkan kesempatan untuk memulai babak baru, dan mengakhiri era mesin ground-effect yang tampaknya kurang cocok dengan gaya balapnya. Analisis mendalam terkait performa F1, khususnya Hamilton, terus menjadi sorotan utama di kalangan penggemar dan pakar.
Post Comment