Mercedes Mengalami ‘Kekecewaan Besar’ di F1 2025, Muncul Kekhawatiran Lebih Dalam!
Mercedes Mengalami Musim F1 2025 yang Penuh Kekhawatiran
Stuttgart – Mercedes menghadapi momen sulit di musim F1 2025. Setelah kehilangan Lewis Hamilton ke Ferrari, tim yang dipimpin Toto Wolff ini diharapkan mampu bangkit, namun kenyataannya justru semakin tertinggal dari para pesaing, terutama McLaren. Performa mereka jauh dari harapan, dan masalah suhu terus menghantui.
Performa Mobil yang Sensitif Terhadap Suhu
Menurut analis Lawrence Barretto dari F1 Nation podcast, performa Mercedes sangat bergantung pada kondisi cuaca. Mobil mereka cenderung optimal dalam suhu yang lebih dingin, tetapi performanya menurun drastis saat cuaca panas. “Mereka akan terusik bahwa musim ini, seberapa panas cuacanya akan menentukan seberapa baik akhir pekan mereka,” ujar Barretto.
Kekhawatiran Lebih Dalam: Aerodinamika dan Sasis
Sejak regulasi baru diperkenalkan, Mercedes belum mampu bersaing di garis depan dalam hal aerodinamika dan sasis. Hal ini menjadi kekhawatiran utama bagi tim, mengingat akan ada perubahan regulasi lagi pada tahun depan. “Bayangkan betapa sakitnya mereka jika tidak dapat memperbaiki mobil mereka ketika suhu mulai meningkat,” tambahnya. Sementara George Russell tampil impresif dan Kimi menunjukkan potensi, Mercedes mengakui bahwa mereka tidak mencapai kemajuan yang diharapkan musim ini.
Kesenjangan dengan McLaren Semakin Melebar
Faktor yang membuat situasi semakin rumit adalah kesenjangan performa dengan McLaren, yang bahkan merupakan pemasok unit daya untuk Mercedes. “Itu akan sangat menjengkelkan,” kata Barretto. Untungnya, regulasi baru di masa depan menawarkan kesempatan baru bagi Mercedes untuk mengejar ketertinggalan. Unit daya Mercedes digadang-gadang menjadi salah satu yang terkuat untuk aturan baru tersebut, membuka peluang untuk menarik pembalap top seperti Max Verstappen.
Russell Bersinar di Tengah Keterbatasan
Meskipun menghadapi mobil yang kurang kompetitif, George Russell menunjukkan performa yang luar biasa. Kemenangannya di Grand Prix Kanada menjadi satu-satunya kemenangan di luar trio terdepan, yaitu Oscar Piastri, Lando Norris, dan Max Verstappen. Jolyon Palmer memuji Russell, mengatakan bahwa ia “memaksimalkan potensi mobilnya” dan “mengemudi dengan baik,” bahkan dalam kondisi yang sulit seperti di Silverstone.
Masa Depan Russell di Mercedes
Masa depan George Russell di Mercedes masih belum pasti, karena kontraknya akan berakhir di akhir musim ini. Meskipun ia tampil mengesankan sebagai pembalap utama tim, potensi kedatangan Max Verstappen bisa mengancam posisinya. Namun, Russell sendiri menyatakan optimisme untuk tetap bersama Mercedes di tahun 2026.
Post Comment