Christian Horner Dipecat dari Red Bull F1: Pengakuan Martin Brundle Ungkap Alasan Misterius
Horner Dipecat, Brundle Ungkap Percakapan Terakhir
Christian Horner, figur kunci di balik kesuksesan Red Bull F1 selama hampir dua dekade, secara mengejutkan dipecat dari jabatannya sebagai Team Principal pada Rabu lalu. Pengumuman ini mengguncang dunia Formula 1 dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai alasan di balik keputusan tersebut.
Martin Brundle, mantan pembalap dan komentator Sky Sports F1, baru-baru ini membagikan percakapannya dengan Horner setelah berita pemecatan tersebut mencuat. Brundle mengungkapkan bahwa Horner sendiri tidak diberikan alasan yang jelas mengenai pemecatannya.
Alasan yang Mungkin: Performa dan Transisi Tim
“Saya percaya ini mungkin terkait dengan performa,” ungkap Brundle kepada Sky Sports News. “Ada beberapa aspek, terutama performa mobil. Mobil ini sedang kesulitan, meskipun mereka telah memenangkan balapan dengan brilian tahun ini.”
Brundle menyatakan telah mencoba berbicara langsung dengan Horner sebelum melakukan siaran televisi. Meskipun Horner tidak dapat memberikan penjelasan detail, ia menegaskan bahwa tidak ada alasan resmi yang disampaikan kepadanya.
Masa Depan Red Bull F1 Setelah Horner
Sebagai pengganti Horner, Laurent Mekies yang sebelumnya menjabat di Racing Bulls (sebelumnya AlphaTauri) telah dipromosikan. Alan Permane akan memimpin tim Racing Bulls. Pergantian ini terjadi di tengah masa sulit bagi Red Bull, yang performanya menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun Horner dibebaskan dari tuduhan pelecehan seksual dan perilaku mengendalikan pada tahun lalu, posisinya di Red Bull tetap dipertanyakan. Selama 20 tahun kepemimpinannya, Horner berhasil membawa Red Bull meraih 6 gelar Konstruktor dan 8 gelar Juara Dunia Pembalap. Ini termasuk membawa tim yang dulunya adalah Stewart dan Jaguar menjadi kekuatan dominan dalam dunia F1.
Perubahan Besar Menunggu Red Bull
“Ini benar-benar di luar dugaan. Saya cukup sedih, sejujurnya, karena saya menganggap Christian sebagai teman,” kata Brundle. “Dia telah melakukan pekerjaan luar biasa selama 20 tahun, memenangkan kejuaraan dan banyak balapan untuk pembalap dan tim.”
Red Bull juga akan menghadapi perubahan signifikan lainnya, yaitu debut mesin mereka sendiri pada tahun depan, yang merupakan perubahan terbesar dalam sejarah Formula 1, dengan perubahan pada sasis dan unit tenaga secara bersamaan. Horner sendiri yang memimpin pengembangan aspek ini dari tim.
Post Comment