Loading Now

Flavio Briatore Tak Puas dengan Penampilan Franco Colapinto di F1 2025

Flavio Briatore Kritik Performa Franco Colapinto di Alpine F1

Flavio Briatore, penasihat eksekutif Alpine F1, secara terbuka menyatakan ketidakpuasannya terhadap performa Franco Colapinto sejak kembali ke lintasan F1 pada tahun 2025. Pernyataan ini muncul usai Grand Prix Miami, di mana Colapinto menggantikan Jack Doohan.

Colapinto, yang sebelumnya sempat menunjukkan performa menjanjikan saat menggantikan pembalap cedera di Williams pada tahun lalu, belum mampu memberikan hasil yang diharapkan setelah bergabung dengan Alpine. “Jika saya mengatakan saya senang sekarang, itu akan bohong. Saya sama sekali tidak senang,” ujar Briatore kepada Sky Germany, seperti dilansir dari berbagai sumber.

Masa Depan Colapinto di Alpine Dipertanyakan

Briatore mengakui bahwa Colapinto masih muda dan menghadapi tekanan besar, tidak hanya dari Argentina tetapi dari berbagai pihak. Namun, ia menekankan pentingnya kepercayaan diri dan kemampuan untuk bangkit kembali setelah menghadapi tantangan.

Awalnya, Alpine mengumumkan kesepakatan dengan Colapinto hanya untuk lima balapan. Namun, Briatore membantah klaim tersebut, mengatakan bahwa tahun 2025 adalah tahun untuk melakukan eksperimen dengan pembalap yang berbeda, terutama mengingat Alpine akan menggunakan mesin Mercedes pada tahun 2026.

“Saya tidak tahu, jujur saja. Saya tidak pernah mengatakan lima balapan, tiga balapan, empat balapan, satu balapan. Kita lihat saja,” lanjut Briatore. “Jika Colapinto tampil baik, dia akan mengemudikan mobilnya. Jika tidak, kita lihat. 2025 adalah tahun kita perlu mempersiapkan diri untuk 2026. Jadi, eksperimen apa pun yang perlu saya lakukan, akan kita lakukan.”

Alpine memiliki Paul Aron di akademi juniornya, dan ada potensi untuk merekrut pembalap berpengalaman seperti Sergio Perez dan Valtteri Bottas pada tahun 2026. Keputusan akhir mengenai masa depan Colapinto sepenuhnya bergantung pada penampilannya. Briatore menegaskan bahwa performa adalah satu-satunya faktor yang akan dipertimbangkan.

Situasi ini menyoroti persaingan ketat di dunia Formula 1 dan tekanan yang dihadapi oleh pembalap muda untuk membuktikan diri di arena tertinggi.

Post Comment

You May Have Missed