Loading Now

GP Monaco 2025: George Russell Prediksi Strategi Balapan Berubah Drastis!

George Russell Prediksi Strategi GP Monaco 2025 Akan Berubah Total

George Russell, pembalap Mercedes, memprediksi perubahan besar dalam taktik yang akan digunakan tim-tim di Grand Prix (GP) Monaco akhir pekan ini. Prediksi ini muncul setelah Formula 1 (F1) mengumumkan aturan baru yang mengharuskan seluruh pembalap melakukan setidaknya dua pit stop selama balapan 78 lap di Monte Carlo.

Aturan ini dibuat untuk meningkatkan keseruan balapan, mengingat sulitnya menyalip di Sirkuit Monaco. Pada balapan 2024, pemenang balapan bahkan tidak perlu melakukan pit stop karena pergantian ban dilakukan saat bendera merah dikibarkan. Situasi ini ingin dihindari oleh F1 musim ini.

Dampak Aturan Pit Stop Wajib pada Strategi Balapan

Russell menjelaskan bahwa aturan baru ini akan membuat kecepatan balapan menjadi lebih penting daripada kualifikasi. “Dulu, fokus utama adalah kualifikasi dan kita bisa mengatur jarak dengan pembalap di belakang. Kita bisa memperlambat mereka dan menjaga jarak tetap dekat. Tapi saya rasa hal itu tidak akan terjadi akhir pekan ini,” ujar Russell kepada media, termasuk yang meliput langsung dari Monaco, Kamis.

“Kecepatan balapan tidak boleh diabaikan dan kami tahu itu bukan kekuatan kami. Jadi, ada sedikit perasaan campur aduk,” lanjutnya. Russell mengakui bahwa Mercedes memiliki performa kualifikasi yang kuat, namun kecepatan balap seringkali menjadi masalah.

Ketidakpastian Persaingan di Monaco

Sirkuit Monaco terkenal dengan karakteristiknya yang didominasi oleh tikungan-tikungan lambat. Secara historis, Ferrari seringkali menjadi tim yang unggul di sirkuit ini. Charles Leclerc meraih pole position pada 2021, dan akhirnya memenangkan balapan pada 2024 setelah sebelumnya mengalami nasib buruk di 2022 karena strategi yang kurang tepat. Namun, Russell tidak yakin tim mana yang akan menjadi yang terbaik di tahun 2025.

“Kami berada di posisi sekitar tim ketiga terbaik musim ini, tetapi menjadi tim ketiga seringkali menempatkan kami di podium atau lolos di posisi tiga besar, jadi tidak semudah dulu,” jelas Russell. “Red Bull hanya mengandalkan Max Verstappen yang tampil kompetitif. Lando Norris dan Oscar Piastri juga kuat, tetapi performa kualifikasi mereka kadang tidak konsisten.

“Begitu juga Ferrari. Mereka terkadang tampil lebih baik atau lebih buruk. Mereka cukup bagus dalam kecepatan balap di Imola dan Jeddah, tetapi sekarang kami berada di Monaco, di mana mereka selalu menjadi raja, tetapi mungkin mobil baru mereka tidak terlalu cocok. Saat ini, kami belum tahu pasti,” pungkasnya.

F1 menantikan balapan yang lebih menarik di GP Monaco 2025 dengan adanya aturan pit stop wajib. Mampukah tim-tim beradaptasi dengan perubahan taktik ini dan memberikan kejutan dalam persaingan Monaco GP?

Post Comment

You May Have Missed