Loading Now

Verstappen Jadi Kunci Kebangkitan Red Bull, Salip McLaren di Emilia Romagna!

Verstappen Jadi Arsitek Kebangkitan Red Bull di Emilia Romagna

Max Verstappen dikreditkan sebagai sosok kunci di balik perubahan signifikan performa Red Bull Racing pada akhir pekan Formula 1 (F1) Emilia Romagna Grand Prix. Setelah tampil kesulitan di sesi latihan bebas hari Jumat, Red Bull berhasil mengubah keadaan secara dramatis dan bahkan mampu mengalahkan McLaren, yang sebelumnya mendominasi sesi tersebut.

McLaren Kuasai Jumat, Red Bull Bangkit di Sabtu

Awalnya, McLaren tampil dominan dengan menduduki posisi 1 dan 2 di kedua sesi latihan bebas pada hari Jumat. Verstappen bahkan mengakui bahwa McLaren lebih cepat darinya dalam simulasi balapan. Namun, dengan kerja keras sepanjang malam, Red Bull berhasil menemukan solusi dan meningkatkan performa mobilnya secara signifikan.

Hasilnya terlihat jelas pada hari Sabtu. Verstappen nyaris merebut pole position, berhasil mengamankan posisi kedua di grid. Puncaknya, Verstappen berhasil memenangkan balapan dengan dominasi yang meyakinkan, menandai kemenangan ke-400 bagi Red Bull dalam sejarah F1.

Peran Krusial Verstappen dan Tim Insinyur

Menurut analis Sky Sports, Ted Kravitz, peran Verstappen sangat krusial dalam kebangkitan Red Bull. Kravitz mengungkapkan, tim insinyur Red Bull, dipimpin langsung oleh Verstappen, yang berhasil menemukan perubahan yang dibutuhkan untuk mengalahkan McLaren.

“Saya bertanya kepada para humas Red Bull, dan saya bertanya siapa yang berhasil melakukan ini? Apakah tim simulator? Mungkin saja, berkat Rudy van Buren atau siapa pun itu,” ujar Kravitz dalam acara ‘Notebook’ miliknya. “Namun, mereka mengatakan bahwa itu adalah para insinyur di lintasan, dan Max yang memimpin perubahan ini.”

Verstappen sendiri, setelah balapan, menampik pujian berlebihan. Ia menekankan pentingnya kerja keras tim di hari Sabtu dan Minggu, dan enggan membahas performa buruk mereka di hari Jumat.

Verstappen Kembali dalam Perebutan Gelar Juara

Kemenangan kedua Verstappen di musim F1 2025 ini membangkitkan kembali harapannya dalam perebutan gelar juara dunia. Saat ini, ia tertinggal 22 poin dari pimpinan klasemen, namun performa Red Bull yang semakin kompetitif membuat persaingan semakin menarik.

Pengetatan Regulasi Sayap Depan Dapat Menguntungkan Verstappen

Red Bull juga menantikan dampak dari pengetatan regulasi sayap depan yang akan diberlakukan di Grand Prix Spanyol. Regulasi ini diperkirakan akan mempengaruhi performa McLaren, dan memberikan keuntungan bagi Red Bull. Verstappen mengincar gelar juara dunia kelima berturut-turut, menyamai rekor Michael Schumacher.

Post Comment

You May Have Missed