Loading Now

Drama Alpine Berlanjut: Pergantian Pembalap dan Mundurnya Pejabat Tim Guncang F1

Drama Alpine Berlanjut: Ketidakstabilan Mengintai Tim F1

Alpine F1 kembali menjadi pusat perhatian, bukan karena performa di lintasan, melainkan karena gejolak internal yang tak kunjung usai. Dalam kurun waktu 12 jam, tim asal Prancis ini mengumumkan dua berita mengejutkan: mundurnya Team Principal Oliver Oakes dan pergantian pembalap, dengan Jack Doohan digantikan oleh Guilherme Colapinto untuk lima seri balapan mendatang.

Mundurnya Oliver Oakes dan Peran Flavio Briatore

Pengunduran diri Oakes, meskipun sempat diantisipasi sejak Grand Prix Miami, mengejutkan banyak pihak. Keputusan ini disebut-sebut sebagai respons langsung terhadap keputusan Flavio Briatore, penasihat eksekutif Alpine, yang berani mengambil langkah drastis dalam pemilihan pembalap.

Oakes, yang sebelumnya secara terbuka mendukung Doohan, tampak tidak puas dengan keputusan Briatore yang memilih Colapinto, seorang pembalap yang menurutnya memiliki potensi besar. Situasi ini menunjukkan bahwa Briatore, yang dikenal dengan keputusannya yang tegas, memegang kendali penuh atas tim Alpine. Oakes menjadi ‘team principal’ kelima yang meninggalkan Alpine dalam lima tahun terakhir, mengikuti jejak Cyril Abiteboul, Otmar Szafnauer, Bruno Famin, dan sosok-sosok lainnya yang meninggalkan tim dalam beberapa tahun terakhir. Ini mengindikasikan kurangnya stabilitas dan arah yang jelas di dalam tim.

Pergantian Pembalap: Kesempatan untuk Colapinto

Colapinto akan menjalani debutnya bersama Alpine dalam tiga seri balapan beruntun: Imola, Monaco, dan Barcelona, dilanjutkan dengan Kanada dan Austria. Lima balapan ini akan menjadi ujian krusial bagi pembalap asal Argentina tersebut untuk membuktikan kemampuannya dan mengamankan posisinya di tim Formula 1. Meskipun Colapinto memiliki pengalaman singkat di F1 bersama Williams pada akhir musim 2024, tekanan untuk beradaptasi dengan cepat akan sangat besar.

Sementara itu, Doohan tetap menjadi bagian dari tim sebagai pembalap cadangan utama. Alpine menyatakan akan melakukan evaluasi ulang terhadap performa Colapinto sebelum Grand Prix Inggris pada bulan Juli, untuk menentukan susunan pembalap jangka panjang mereka.

Ketidakpastian Masa Depan Alpine

Pergantian demi pergantian di posisi kunci dan perdebatan mengenai pemilihan pembalap menggambarkan ketidakstabilan yang mendalam dalam tim Alpine. Tim yang dulunya diharapkan dapat menjadi pesaing serius di F1 kini justru dikenal sebagai tim yang paling tidak stabil di grid. Pertanyaan besar kini adalah, apa yang akan dilakukan Alpine jika Colapinto gagal memenuhi ekspektasi? Akankah Doohan kembali dipertimbangkan? Atau akankah ada pembalap lain yang mendapatkan kesempatan?

Masa depan Alpine masih penuh tanda tanya. Apakah tim ini akan mampu mengatasi kekacauan internal dan menemukan kembali identitas serta arah yang jelas? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Post Comment

You May Have Missed