Loading Now

Davide Tardozzi Benar, Marc Marquez Harus Berubah: Kritik Pedas Berbuah Manis di Ducati?

Davide Tardozzi: Kritik Pedas yang Membawa Perubahan Bagi Marc Marquez di Ducati

Marc Marquez tampil kompetitif di musim 2024 dan menempati posisi kedua klasemen sementara MotoGP menjelang Grand Prix Prancis. Namun, performanya bersama Ducati diwarnai beberapa kecelakaan yang merugikan poin penting. Jatuh saat memimpin di Austin dan Jerez menunjukkan bahwa Marquez masih bergelut dengan masalah lama.

Kejadian di Jerez menjadi sorotan. Setelah bertarung sengit dengan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, Marquez sebenarnya berada dalam posisi yang baik. Namun, ia kehilangan kendali di tikungan delapan dan terlempar ke gravel. Meskipun mampu bangkit dan finis di posisi ke-12, hasil ini membuatnya kehilangan puncak klasemen dari sang adik, Alex Marquez.

Kritik Pedas Tardozzi di Masa Lalu

Pada tahun 2023, saat Marc Marquez masih membalap untuk Honda, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, melontarkan kritik pedas. Tardozzi menilai Marquez terlalu memaksakan motor, yang berujung pada serangkaian kecelakaan dan absen dari balapan. Kala itu, Marquez seringkali terjatuh dan mengalami cedera, sehingga harus absen dalam beberapa seri.

“Dia mencoba melakukan lebih dari yang motornya mampu,” ujar Tardozzi kala itu. “Bagi saya, dia seharusnya tidak terjatuh dan seharusnya bisa kembali ke pit dengan motornya. Saya tidak menerima alasannya, bahwa dia mencoba dan terjatuh. Apa yang dia dapatkan dari itu?”

Relevansi Kritik Tardozzi di Ducati

Kritik Tardozzi kini terasa relevan. Meskipun mengendarai motor Ducati yang kompetitif, Marquez masih menunjukkan kecenderungan untuk terjatuh. Kesalahan-kesalahan yang tidak perlu telah membuatnya kehilangan banyak poin. Banyak pihak menilai, hanya dirinya sendiri yang dapat menghalangi Marquez meraih gelar juara dunia.

Setelah balapan di Jerez, foto kerusakan motor Marquez akibat kecelakaan itu membuat Luca Marini, pembalap Honda, terkejut. Marquez sendiri mampu menyelesaikan balapan dan meraih poin meskipun kehilangan 5kph karena kerusakan pada motornya.

Perubahan Mindset untuk Meraih Gelar Juara

Marc Marquez perlu belajar untuk lebih mengendalikan diri dan tidak terlalu memaksakan motor. Mengikuti saran Stirling Moss, “Untuk finis pertama, pertama-tama Anda harus finis”, mungkin bertentangan dengan instingnya selama ini. Namun, perubahan mindset ini mungkin menjadi kunci untuk meraih gelar juara dunia bersama Ducati. Mampukah Marc Marquez beradaptasi dan membuktikan Tardozzi salah?

Post Comment

You May Have Missed