Masa Sulit Lewis Hamilton di Ferrari Berlanjut? Lima Pertanyaan Kunci Menjelang F1 GP Miami
Masa Sulit Hamilton di Ferrari: Tanda Pertanyaan Menjelang GP Miami
Setelah jeda dua minggu, ajang Formula 1 (F1) kembali bergulir di Tanah Air Paman Sam, tepatnya di Sirkuit Internasional Miami. Persaingan F1 2025 semakin memanas dengan pergantian posisi teratas klasemen setelah rangkaian balapan di Jepang dan Timur Tengah. Namun, momentum dalam dunia balap bisa berubah dengan cepat. Berikut adalah lima pertanyaan kunci yang akan menjadi sorotan utama menjelang F1 GP Miami akhir pekan ini:
1. Bisakah Lewis Hamilton Mengatasi Masalahnya di Ferrari?
Penampilan mengecewakan Lewis Hamilton bersama Ferrari menjadi perbincangan utama setelah GP Arab Saudi. Sang juara dunia tujuh kali itu hanya berhasil lolos dan finis di posisi ketujuh. Hamilton bahkan menyebut balapan di Arab Saudi sebagai “mengerikan” dan khawatir musim ini akan terasa “berat” karena belum menemukan penyebab pasti performanya yang jauh dari harapan.
Padahal, satu pekan sebelumnya, Hamilton sempat optimis setelah merasa menemukan kemajuan dengan mobil Ferrari. Namun, baik Hamilton maupun tim Ferrari masih mencari solusi untuk mengatasi masalah yang menghambat performa pebalap berusia 40 tahun tersebut. Fred Vasseur, Team Principal Ferrari, membela Hamilton dan memastikan tim akan memberikan dukungan penuh.
Apakah Miami akan terlalu cepat untuk melihat peningkatan signifikan dari Hamilton, ataukah jeda singkat ini sudah cukup untuk menemukan solusi potensial?
2. Momen Bangkit untuk Lando Norris?
Lando Norris harus merelakan posisi puncak klasemen kepada rekan setimnya di McLaren, Oscar Piastri, di GP Arab Saudi. Beberapa kesalahan kualifikasi menjadi penyebabnya, sementara Piastri tampil konsisten, selalu lolos di posisi ketiga atau lebih baik.
Meskipun berhasil bangkit dari posisi ke-10 ke posisi keempat setelah mengalami kecelakaan di Q3, kemenangan ketiga Piastri dalam lima balapan menempatkannya 10 poin di depan klasemen sementara. Norris akan tampil di sirkuit tempat ia meraih kemenangan perdana di F1 tahun lalu, dan berharap bisa kembali ke performa terbaiknya.
3. Penampilan Mercedes: Satu Keberuntungan Atau Indikasi Masalah Sesungguhnya?
Toto Wolff, Team Principal Mercedes, tidak ragu menyebut GP Jeddah sebagai “performa terburuk” Mercedes musim ini. Tim Silver Arrows tampil kurang meyakinkan, dengan George Russell merosot dari posisi ketiga ke posisi kelima. Russell mengalami kesulitan dengan manajemen ban dan melaporkan masalah blistering di akhir balapan.
Sebelum Arab Saudi, Russell sebenarnya tampil impresif dengan tiga podium dari empat balapan. Performa yang menurun ini membuat Mercedes bertanya-tanya dan mencari penjelasan. Miami bukanlah sirkuit yang ramah bagi Mercedes sejak bergabung dalam kalender pada tahun 2022.
Mercedes berharap Jeddah hanyalah sebuah anomali, bukan awal dari tren performa yang mengkhawatirkan.
4. Pengaruh Kembalinya Sprint Race
Miami akan menjadi tuan rumah bagi sprint race F1 untuk kedua kalinya. Sprint race ini merupakan yang kedua pada musim 2025 setelah China, di mana Hamilton berhasil meraih pole position dan kemenangan perdananya untuk Ferrari. Namun, di Shanghai, Ferrari juga membuat kesalahan dalam pengaturan ketinggian mobil Hamilton, yang menyebabkan diskualifikasinya dari balapan utama karena keausan plank yang berlebihan.
Waktu latihan yang terbatas selama sprint race semakin menantang bagi tim untuk mendapatkan pengaturan mobil yang tepat, meningkatkan potensi diskualifikasi. Tahun lalu, sprint race di Miami tidak terlalu menarik karena enam pebalap teratas finis sesuai dengan posisi start mereka. Namun, Pirelli membawa ban yang lebih lembut yang diharapkan dapat memanaskan persaingan akhir pekan ini. Poin tambahan yang diperebutkan akan sangat penting mengingat ketatnya persaingan di awal musim ini.
5. Tim Mana yang Akan Membawa Upgrade?
Jeda dua minggu antara GP Arab Saudi dan GP Miami memberikan kesempatan bagi tim untuk membawa komponen baru dan meningkatkan performa. McLaren telah menunjukkan keberhasilan dengan upgrade yang mereka bawa ke Miami tahun lalu, yang membantu Norris meraih kemenangan pertamanya dan mulai mengungguli Red Bull.
Upgrade dapat memberikan dampak besar pada performa tim sepanjang musim, terutama dengan fokus yang akan segera beralih ke regulasi 2026. Beberapa tim, termasuk Ferrari, berencana membawa update di Imola, sementara Red Bull akan memperkenalkan upgrade secara bertahap, dengan kemungkinan lantai baru untuk debut di Miami. McLaren juga telah menguji lantai baru di Arab Saudi, akankah komponen tersebut digunakan di Miami?
Post Comment