Pelajaran Berharga Bagi Ducati di MotoGP Jerez: Alex Marquez Merebut Kemenangan, Bagnaia Tertekan
Pelajaran Berharga Bagi Ducati di MotoGP Jerez
Ducati berhasil meraih kemenangan pada GP Spanyol 2025 di Jerez, namun kemenangan tersebut tidak diraih oleh dua bintang utama pabrikan, Marc Marquez atau Pecco Bagnaia. Hasil yang beragam bagi kedua pembalap tersebut, serta penampilan memukau dari Alex Marquez dan Fabio Quartararo, mengungkap beberapa fakta penting bagi Ducati, baik saat ini maupun di masa depan.
Dominasi Quartararo dan Kemenangan Perdana Alex Marquez
Ada simbolisme yang menarik dari dua pembalap yang bersinar di GP Spanyol. Fabio Quartararo mencetak sejarah dengan mengakhiri dominasi Marc Marquez dalam perebutan pole position di tahun 2025, sekaligus memecahkan rekor lap tercepat. Ini adalah pole position pertama bagi Yamaha dan Quartararo sejak Indonesia 2022, dan podium pertamanya sejak saat itu.
Jerez adalah tempat spesial bagi Quartararo, di mana ia meraih pole position Moto3 pertamanya pada 2015, MotoGP pada 2019, dan kemenangan perdana di kelas utama pada 2020.
Sementara itu, kemenangan perdana Alex Marquez di kelas MotoGP, di hadapan lebih dari 100.000 penonton yang bersorak-sorai, merupakan momen puncak dalam karirnya. Lima tahun lalu, ia memulai debutnya di MotoGP di GP Spanyol sebagai pembalap Honda pabrikan. Saat itu, ia adalah juara Moto2, namun posisinya belum dianggap signifikan.
Pada tahun 2020, ia bahkan telah dipindahkan ke tim LCR untuk musim 2021 oleh Honda. Namun kini, Alex Marquez adalah pemenang balapan MotoGP dan kembali memimpin klasemen kejuaraan dunia, unggul satu poin dari kakaknya, Marc Marquez.
Strategi Kemenangan Alex Marquez
“Ketika saya melihat Marc terjatuh, saya berkata ‘Alex, hari ini adalah harimu. Jangan ulangi kesalahan seperti di Austin, di mana kamu menyia-nyiakan kesempatan bagus’,” ungkap Alex Marquez. “Saya melakukan overtaking dan manuver di tempat yang tepat… Saya tahu dengan Marc di lintasan, saya memiliki beberapa peluang, tetapi tanpanya, saya tahu saya yang terkuat.”
Kecelakaan Marc Marquez pada lap ketiga dari 25 adalah kunci bagi keberhasilan Alex Marquez dan Fabio Quartararo meraih hasil yang populer. Kemampuan mereka untuk mengungguli Pecco Bagnaia, yang secara teori adalah pembalap terbaik untuk mengambil keuntungan ketika Marc Marquez mengalami masalah, seperti yang terjadi di Austin, memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak nyaman.
Marc Marquez Gagal Manfaatkan Kesempatan
Sepanjang tahun 2025, banyak yang meyakini bahwa satu-satunya orang yang mampu mengalahkan Marc Marquez adalah dirinya sendiri. Quartararo memang mengejutkannya dalam kualifikasi, tetapi kecepatan praktiknya menunjukkan bahwa ia akan mampu menyusulnya dalam balapan.
Ia dengan cepat menyalip Yamaha di sprint race pada hari Sabtu untuk mempertahankan rekor 100% dalam balapan setengah jarak, dan memperlebar keunggulannya di klasemen kejuaraan hingga 20 poin atas Alex Marquez, dan 31 poin atas Bagnaia.
Namun, balapan utama Marc Marquez berujung bencana sejak awal. Peluncuran yang buruk, akibat kesulitan mengaktifkan holeshot device, membuatnya tercecer ke posisi ketiga pada lap pertama. Ia sempat berduel dengan Bagnaia pada tikungan 7, 8, 9, 10, dan 11, dengan kontak yang menimbulkan ketegangan. Namun, Bagnaia berhasil mempertahankan posisinya. Pada lap ketiga, Marquez terjatuh di tikungan 7, bagian depan motornya kehilangan cengkeraman saat berusaha mengejar Bagnaia.
Marquez finis di posisi 12, mempertahankan keunggulan Alex Marquez di klasemen dengan hanya satu poin, sementara Bagnaia tertinggal 19 poin. Ia mengakui bahwa itu adalah kesalahan, tetapi “saya tidak mengerti” mengapa hal itu terjadi karena“saya merasa seperti balapan-balapan sebelumnya.”
Performa Pecco Bagnaia Dipertanyakan
Hasil yang paling mengecewakan dari GP Spanyol adalah performa Pecco Bagnaia. Sebagai pemenang tiga balapan terakhir di Jerez, ia diharapkan dapat menunjukkan peningkatan signifikan. Namun, masalah dengan tangki bahan bakar di sprint race menghalanginya untuk bersaing, dan meskipun ia sempat bersaing dengan Marc Marquez, ia tidak mampu membalikkan keadaan.
Bagnaia mengeluh bahwa ia tidak dapat melakukan apa pun pada bagian depan motornya saat berada di dekat Quartararo. Ia juga mengamati bahwa data Alex Marquez menunjukkan bahwa ia mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa ia lakukan musim ini.
Masalah Ducati di Depan: Memilih Antara Bagnaia dan Alex Marquez
Konsistensi Alex Marquez (kedua dalam semua sprint race, kedua dalam tiga dari lima balapan utama, dan sekarang seorang pemenang) adalah hal yang diharapkan dari Bagnaia, mengingat Marc Marquez dianggap sebagai favorit juara di awal musim 2025. Setelah GP Spanyol, Ducati kini menghadapi dilema: seberapa lama mereka akan memprioritaskan Bagnaia dibandingkan Alex Marquez? Tes pasca-balapan di Jerez akan menjadi kunci untuk melihat apakah Alex Marquez akan mendapatkan komponen baru untuk meningkatkan performanya. Ducati harus memperkuat paket Alex Marquez, terutama melihat kompetisi dari KTM dan Yamaha yang semakin kuat.
Post Comment