Loading Now

Pengakuan Valentino Rossi: Casey Stoner ‘Hancur’ di Atas Motor Ducati MotoGP?

Rossi Akui Kehebatan Stoner Taklukkan Ducati MotoGP

Persaingan antara Valentino Rossi dan Casey Stoner di era akhir 2000-an menjadi salah satu rivalitas paling ikonik dalam sejarah MotoGP. Pada tahun 2011, keduanya membuat keputusan besar dengan pindah tim. Stoner meninggalkan Ducati menuju Honda, sementara Rossi mengisi tempat Stoner di Ducati. Namun, keputusan Rossi berujung penyesalan.

Musim 2011 dan 2012 menjadi periode terburuk dalam karir The Doctor. Ia gagal meraih podium di musim pertamanya bersama Ducati dan hanya mampu mencetak dua podium di musim berikutnya. Pada 2013, Valentino Rossi memutuskan untuk kembali ke Yamaha dan berhasil meraih kemenangan di Assen TT, meskipun sayangnya tidak berhasil meraih gelar juara dunia lagi setelahnya.

Momen paling menegangkan dalam karir Rossi terjadi pada tahun 2020 ketika motor Franco Morbidelli melintas di atas kepalanya. Saat itu, performanya sudah jauh menurun dan masa-masa sulitnya bersama Ducati hanya menjadi kenangan buram.

Pujian Rossi untuk Stoner dan Misteri Ducati

Kepindahan Stoner ke Honda terbukti sangat sukses. Ia langsung meraih gelar juara dunia pada tahun 2011. Pada akhir tahun 2012, Stoner memutuskan pensiun, sementara Rossi mulai menyadari betapa sulitnya menaklukkan motor Ducati yang telah membuatnya kesulitan selama dua tahun.

“Semua pembalap lain yang mencoba (mengendarai Ducati) hancur, bukan karir mereka, tetapi pikiran mereka… Jadi, selamat untuk Casey,” ujar Valentino Rossi, seperti dikutip dari MotoMatters.

“Namun, dua tahun lalu, saya masih tidak mengerti mengapa ada perbedaan besar antara Stoner dan pembalap Ducati lainnya, dan setelah dua tahun mengendarai Ducati, saya masih tidak mengerti.”

Pengakuan ini menunjukkan bahwa mungkin hanya Stoner yang mampu membawa Ducati meraih kemenangan pada masa itu, dan bukan Rossi, yang kala itu dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik.

Mengapa Rossi Tinggalkan Yamaha Demi Ducati?

Setelah mengalami patah kaki pada musim 2010 di Mugello, Rossi harus absen dalam empat balapan. Ketika ia kembali, peluangnya untuk bersaing memperebutkan gelar sudah tertutup. Tak lama kemudian, ia merasa membutuhkan tantangan baru.

Merasa telah mencapai segalanya bersama Yamaha, Valentino Rossi memutuskan untuk bergabung dengan rival mereka, Ducati. Jorge Lorenzo, rekan setimnya saat itu, tampil sangat dominan, dan mungkin sudah waktunya bagi Rossi untuk memulai lembaran baru. Namun, melihat ke belakang, memilih Ducati bukanlah keputusan terbaik. Mungkin Honda akan menjadi pilihan yang lebih baik, tetapi itu tetap menjadi misteri.

Post Comment

You May Have Missed