Loading Now

Bos Tim MotoGP Akui ‘Tak Bisa Tidur’ Sejak GP Qatar Usai Gagal Raih Top 10

Bos Tim MotoGP Akui ‘Tak Bisa Tidur’ Sejak GP Qatar: Penalti Vinales Hantui Tech3

Grand Prix Qatar yang penuh drama dan ketegangan menjadi balapan terbaik sejauh ini di musim MotoGP 2025. Tak disangka, Maverick Vinales dari tim satelit Tech3 KTM tampil kompetitif dan sempat memimpin beberapa putaran. Namun, hasil gemilang itu berakhir pahit setelah Vinales terkena penalti pasca-balapan akibat pelanggaran tekanan ban, membuatnya melorot ke posisi 14.

Meski demikian, penampilan Vinales memberikan harapan besar bagi KTM. Sang pebalap mengungkapkan kenyamanannya dengan motor KTM, yang baru bersamanya selama empat akhir pekan. Vinales bahkan berharap KTM menghormati klausul kontraknya terkait bonus podium.

Herve Poncharal Terbebani Penalti Vinales di MotoGP Qatar

Hasil ini sangat mengecewakan, karena seharusnya menjadi hasil terbaik Vinales musim ini. Sebelumnya, ia belum pernah finis lebih tinggi dari posisi 12. Kekesalan ini bahkan berdampak langsung pada Herve Poncharal, bos tim Tech3.

“Jika Anda melihat ke belakang, ingatan cenderung kabur, tetapi insiden ini masih segar dalam pikiran kami. Ini terus-menerus membebani tim dan saya, dan dampaknya lebih besar dan lebih tahan lama daripada peristiwa yang terjadi 20 tahun lalu,” ujar Poncharal kepada GPOne. “Saya dapat mengatakan dengan jujur, saya belum tidur sekejap pun selama dua hari. Saya mengalami malam tanpa tidur sejak Minggu. Energi saya menipis, dan saya tidak bisa memikirkan hal lain saat ini.”

Dampak Penalti pada Klasemen Konstruktor MotoGP

Akibat kehilangan 18 poin, KTM kini turun di belakang Honda dalam klasemen konstruktor, padahal sebelumnya sempat berada di posisi kedua.

Harapan untuk Pedro Acosta dan KTM di Masa Depan

Penampilan apik Vinales, meskipun diwarnai penalti, menjadi penyemangat bagi Pedro Acosta, pebalap muda KTM yang sedang mencari performa serupa. Di tengah rumor kepindahan Acosta ke Honda pada 2026, momen ini tepat bagi KTM untuk menunjukkan potensi mereka kepada sang bintang. Acosta nyaris meraih kemenangan perdananya pada 2024, dan ia sangat ingin melangkah lebih jauh pada 2025. KTM harus terus menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk bersaing di depan.

Post Comment

You May Have Missed