Loading Now

Terungkap: Kemitraan Toyota Bantu Haas di Area yang Tak Bisa Dijangkau Ferrari

Kemitraan Toyota-Haas: Solusi Cerdas di Tengah Keterbatasan Regulasi F1

Tim Haas F1 saat ini memanfaatkan keahlian dari tiga perusahaan berbeda: Toyota, Ferrari, dan Dallara. Kemitraan terbaru dengan Toyota Gazoo Racing menjadi sorotan karena membantu Haas di area yang tidak bisa dijangkau oleh Ferrari akibat batasan regulasi.

Ayao Komatsu, Team Principal Haas, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Toyota, yang dimulai sejak Oktober tahun lalu, memberikan pengetahuan teknis dan sumber daya tambahan yang krusial. Hal ini sangat penting bagi Haas di tengah keterbatasan anggaran dan personel.

Pendanaan Tambahan untuk Program Pengembangan

Berkat suntikan dana segar dari Jepang, Haas untuk pertama kalinya dapat menjalankan program TPC (testing of previous cars). Program ini memberikan kesempatan bagi pembalap rekrutan 2025 untuk beradaptasi dengan mobil F1 di Jerez sebelum musim baru dimulai. Inisiatif ini membuktikan dampak positif langsung dari kemitraan Toyota.

Tidak Mengganggu Hubungan dengan Ferrari

Komatsu menegaskan bahwa kemitraan dengan Toyota tidak memengaruhi kontrak yang sudah berjalan dengan Ferrari, yang telah menyuplai mesin dan komponen sejak Haas terjun ke F1 pada tahun 2016. Justru, Toyota melengkapi upaya Ferrari, dan tim masih menjajaki potensi perluasan kolaborasi.

Regulasi dan Batasan Pengembangan

Regulasi teknis F1 mengharuskan setiap tim mendesain dan membangun sendiri komponen-komponen ‘terdaftar’ untuk memenuhi syarat sebagai ‘konstruktor’. Sementara itu, komponen lain dapat diperoleh dari pihak ketiga seperti Ferrari.

“Tim ini tidak akan eksis tanpa Ferrari,” ujar Komatsu. “Apa yang Toyota berikan kepada kami adalah di area-area yang tidak dapat dibantu oleh Ferrari karena regulasi.”

Komatsu menambahkan bahwa Haas masih dalam tahap memahami satu sama lain dengan Toyota, dan yakin akan menemukan lebih banyak area kolaborasi di masa depan.

Keuntungan Dua Arah

Kemitraan ini tidak hanya menguntungkan Haas. Toyota juga dapat memanfaatkan Haas sebagai wadah pembelajaran bagi para insinyur dan mekaniknya. Mantan pembalap pabrikan Toyota akan terlibat dengan Haas, termasuk berpartisipasi dalam sesi latihan bebas.

Komentar dari Toyota Gazoo Racing

Masaya Kaji, Direktur Toyota Gazoo Racing, merasa kemitraan ini sangat logis karena Haas memiliki kinerja yang luar biasa meskipun dengan sumber daya yang terbatas. Ia melihat adanya keselarasan antara kekuatan dan kelemahan kedua belah pihak.

“Poin kuat dan poin lemah mereka sangat cocok dengan poin lemah dan poin kuat kami, sehingga kami dapat mencapai koneksi yang kuat,” kata Kaji.

Komitmen Jangka Panjang

Baik Toyota maupun Haas telah menegaskan bahwa kemitraan ini bersifat jangka panjang. Kaji bahkan menyebut kolaborasi ini sebagai “awal dari segalanya”, mengisyaratkan potensi penguatan hubungan di masa mendatang.

Sejarah Toyota di F1

Sebelumnya, Toyota pernah terjun ke F1 dengan tim pabrikan sendiri pada tahun 2002, tetapi menarik diri sebelum akhir dekade karena kerugian besar. Proyek F1 Toyota saat itu banyak dikritik karena gagal meraih satu kemenangan pun meskipun dengan anggaran yang sangat besar.

Post Comment

You May Have Missed