Kesalahan Prosedur Jadi Biang Kerok Penampilan Buruk Marco Bezzecchi di FP1 MotoGP COTA
Marco Bezzecchi Terganggu Masalah Teknis di FP1 MotoGP COTA
Marco Bezzecchi, rider Aprilia Factory Racing, mengalami hari Jumat yang sulit di MotoGP Americas Grand Prix 2025. Serangkaian masalah teknis menghambat performanya selama sesi latihan bebas pertama (FP1), yang akhirnya ia akui akibat kesalahan dalam penyiapan motor.
Aprilia Hadapi Tantangan di COTA
Aprilia datang ke Circuit of the Americas (COTA) dengan harapan besar, mengingat kemenangan sensasional yang diraih Maverick Vinales di lintasan tersebut tahun lalu. Namun, harapan tersebut belum terwujud. Sejak FP1 dimulai, Bezzecchi menghadapi masalah yang membuatnya kehilangan waktu berharga.
Kesalahan Prosedur Pengaturan Suhu Mesin
Paolo Bonora, petinggi Aprilia, menjelaskan bahwa masalah yang dialami Bezzecchi disebabkan oleh sistem pengaman mesin yang aktif karena suhu mesin terlalu rendah. “Ini bukan hari yang ideal. Kami memulai FP1 dengan tidak menyiapkan suhu mesin dengan sebaik-baiknya,” ungkap Bonora kepada media MotoGP.
Menurut Bonora, sistem tersebut adalah bagian dari prosedur yang seharusnya disesuaikan untuk kondisi temperatur yang lebih rendah. “Ada sistem diagnostik yang melindungi mesin, sehingga ia kehilangan kesempatan untuk melakukan lebih banyak putaran di FP1.”
Lebih lanjut, Bonora menambahkan bahwa **kesalahan prosedur** ini juga kemungkinan menjadi faktor penyebab crash yang dialami Bezzecchi. “Tidak ada kesalahan manusia. Mereka mengikuti prosedur secara absolut, tetapi kami perlu mengubahnya. Kami memasang suhu diagnostik yang berbeda untuk menghindari masalah ini di masa depan,” jelasnya.
Bukan Hanya Bezzecchi yang Terkena Dampak
Masalah terkait suhu mesin ini tidak hanya memengaruhi Bezzecchi. Semua rider Aprilia mengalami kesulitan serupa, yang terlihat dari performa mereka yang kurang menggembirakan di sesi FP2 dan kualifikasi. Tak satu pun rider Aprilia yang lolos langsung ke Q2, dengan Bezzecchi menjadi yang terbaik di posisi ke-13, di bawah rider Trackhouse seperti Ai Ogura dan Raul Fernandez (yang mengalami crash selama Q1). Lorenzo Savadori pun harus memulai balapan dari posisi paling buncit.
Pelajaran Penting bagi Aprilia
Kekecewaan ini menjadi pelajaran berharga bagi Aprilia untuk terus menyempurnakan prosedur teknis mereka. Meskipun mereka telah mengidentifikasi masalahnya dan melakukan penyesuaian, pekerjaan untuk memastikan performa optimal motor masih terus berlanjut. Dengan balapan yang sudah di depan mata, Aprilia diharapkan dapat memperbaiki performanya dan memberikan perlawanan yang berarti di COTA.
MotoGP COTA 2025 akan menjadi ujian nyata bagi Aprilia untuk membuktikan bahwa mereka dapat mengatasi masalah teknis dan bersaing dengan para pembalap terdepan lainnya.
Post Comment