Loading Now

Ferrari ‘Tak Termaafkan’ – Diskualifikasi Ganda di GP China Akibat Mobil Terlalu Ringan

Formula 1 dikejutkan dengan diskualifikasi ganda tim Ferrari dari Grand Prix China 2025. Kedua pembalap, Charles Leclerc dan Lewis Hamilton, harus menerima kenyataan pahit setelah mobil mereka dinyatakan tidak memenuhi regulasi berat minimum. Jurnalis F1 ternama, Peter Windsor, menyebut insiden ini “tak termaafkan” dan menjadi tamparan keras bagi tim Kuda Jingkrak.

Drama Diskualifikasi Ganda Ferrari di Shanghai

Ferrari awalnya tampak cukup kompetitif di GP China, dengan Leclerc finis kelima dan Hamilton keenam, sehari setelah meraih kemenangan di *sprint race*. Namun, beberapa jam setelah balapan, drama terjadi. Leclerc didiskualifikasi karena mobilnya 1kg lebih ringan dari batas minimum 800kg, sementara Hamilton mengalami nasib serupa karena keausan berlebihan pada *plank* mobilnya.

Alasan Ferrari dan Kritik Pedas Peter Windsor

Dalam pernyataan resminya, Ferrari menyalahkan “keausan ban yang sangat tinggi” sebagai penyebab diskualifikasi Leclerc. Tim menjelaskan bahwa strategi *one-stop* yang diterapkan Leclerc menyebabkan ban kompon keras lebih cepat aus dari perkiraan.

Namun, Peter Windsor, dalam kanal YouTube-nya, menolak mentah-mentah alasan tersebut. “Terlalu ringan itu benar-benar tidak bisa dimaafkan. Tidak ada alasan untuk itu,” tegas Windsor. “Saya tidak percaya mereka mengeluarkan pernyataan bahwa karena dia menjalankan strategi *one-stop* dan ban kerasnya lebih aus dari yang mereka kira. Ayolah.”

Windsor mengingatkan bahwa ini bukan pertama kalinya tim F1 terkena masalah serupa. Ia mencontohkan kasus George Russell (Mercedes) di GP Belgia tahun lalu. “Ini terjadi karena Anda selalu berada di batas dan Anda selalu mencari keuntungan, jadi Anda kadang-kadang mengambil jalan pintas,” katanya.

“Tetapi di zaman sekarang, dengan banyaknya orang yang mereka miliki, teknologi yang mereka miliki, tidak ada alasan untuk itu. Ini adalah panggilan untuk bangun.” tambahnya lagi.

Manajemen Ferrari dan Kebutuhan Pemimpin Otokratis

Lebih lanjut, Windsor mengkritik struktur manajemen Ferrari yang menurutnya terlalu banyak memiliki manajer dan kurangnya sosok pemimpin otokratis seperti Adrian Newey (Red Bull) yang mampu membuat keputusan kunci.

“Saya percaya pada kebalikan total dari *micromanagement*, dan saya pikir masalahnya, bukan hanya dengan Ferrari tetapi dengan semua tim F1 saat ini – mungkin bukan Haas – adalah *micromanagement*,” ujar Windsor.

“Ada terlalu banyak orang dengan jabatan yang mengambil semacam tanggung jawab, dan di sinilah tidak adanya superstar direktur teknis yang bertanggung jawab atas tim yang mengatakan ya atau tidak adalah masalah.”

, “

Windsor berpendapat, kesalahan ini merupakan tanggung jawab langsung team principal, Frederic Vasseur. “Maaf, Freddie, kesalahan ini ada di pundakmu karena bukan hanya kamu adalah kepala tim, tetapi kamu juga memiliki pengaruh teknis,” katanya.

Pentingnya Margin dan Regulasi Berat di F1

Insiden ini menyoroti pentingnya margin dalam regulasi berat Formula 1. Tim harus cermat dalam memperhitungkan setiap detail, termasuk potensi keausan ban yang tidak terduga. Informasi dari pemasok ban, Pirelli, juga menjadi krusial.

“Oke, Anda bisa mengatakan Pirelli baru memiliki tingkat keausan yang berbeda dalam hal kecepatan dan berat yang mereka bawa, tetapi jika itu masalahnya, Anda harus membangun margin. Informasi semacam itu tidak mustahil didapatkan dari Pirelli,” jelas Windsor.

Diskualifikasi ini menjadi pelajaran berharga bagi Ferrari dan tim-tim F1 lainnya untuk lebih memperhatikan detail teknis dan memastikan mobil mereka memenuhi semua regulasi yang berlaku. Peristiwa ini juga membuka kembali perdebatan tentang struktur manajemen dan kepemimpinan dalam tim Formula 1.

Post Comment

You May Have Missed