Yuki Tsunoda Disarankan Tolak Promosi ke Red Bull di Tengah Rumor Pergantian dengan Liam Lawson
Yuki Tsunoda disarankan untuk menolak potensi promosi ke tim utama Red Bull Racing di tengah rumor yang beredar mengenai pergantian pembalap dengan Liam Lawson. Saran ini datang dari mantan pembalap F1, Ralf Schumacher, yang menilai situasi di Red Bull saat ini sebagai “kekacauan”.
Rumor Pergantian Pembalap dan Masa Depan Lawson
Setelah penampilan kurang memuaskan dari Liam Lawson di Grand Prix China, muncul laporan bahwa Red Bull sedang mempertimbangkan untuk melakukan pergantian pembalap untuk balapan berikutnya di Suzuka, Jepang. Kabarnya, mereka berencana mengganti Lawson dengan Tsunoda, yang tampil mengesankan bersama tim Racing Bulls (sebelumnya AlphaTauri) di awal musim 2025.
Masa depan Lawson sendiri menjadi tidak pasti. Beberapa laporan menyebutkan kemungkinan dia kembali ke Racing Bulls, sementara laporan lain mengindikasikan tim tersebut mengincar Franco Colapinto untuk bermitra dengan Isack Hadjar.
Lawson memang mengalami kesulitan dalam dua balapan pertamanya bersama Red Bull, gagal lolos dari Q1 di Australia dan China.
Schumacher: “Tsunoda Lebih Baik Tetap di Racing Bulls”
Alasan Schumacher Menyarankan Tsunoda Menolak Red Bull
Schumacher, berbicara kepada Sky Germany, meyakini bahwa Tsunoda sebaiknya menolak tawaran promosi ke Red Bull. “Itu belum sepenuhnya dikonfirmasi, tapi sepertinya memang begitu,” kata Schumacher. “Dan harus dikatakan, itu luar biasa. Terutama, sangat buruk dari sudut pandang manajemen. Saya sama sekali tidak mengerti.”
Ia melanjutkan, “Anda menggoyahkan tim Racing Bulls yang bagus, yang akhirnya berada dalam posisi yang baik dengan kedua pembalap, dan menurut saya, Anda akan ‘membakar’ Tsunoda, yang lebih baik, tetapi juga tidak memiliki peluang melawan Max [Verstappen].”
Schumacher menambahkan bahwa Lawson yang kembali ke Racing Bulls juga perlu membangun kembali performanya. “Ini seperti kekacauan murni di Red Bull. Jadi bukan hanya tim utama yang terlalu lambat, tetapi mereka juga menukar pembalap seperti sandiwara. Saya pikir itu luar biasa.”
“Jika saya adalah manajer Tsunoda, saya tidak akan merekomendasikan dia untuk pergi ke sana. Saat ini, Racing Bulls adalah mobil yang lebih baik dan Tsunoda sangat cocok dengannya. Dia tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun.”
Masalah Pembalap Kedua Red Bull Sejak Kepergian Ricciardo
Sejak kepergian Daniel Ricciardo pada akhir 2018, Red Bull memang kesulitan menemukan rekan setim yang cocok untuk Verstappen. Pierre Gasly kemudian digantikan oleh Alex Albon. Albon bertahan satu musim penuh (2020) setelah sempat tampil singkat pada 2019.
Tidak ingin kembali ke Gasly, yang tampil impresif di AlphaTauri (sekarang Racing Bulls), Red Bull kemudian beralih ke Sergio Perez. Perez memainkan peran penting dalam kemenangan gelar Verstappen pada tahun 2021, tetapi mereka kehilangan gelar konstruktor dari Mercedes. Perez juga menjadi alasan mereka finis ketiga, di belakang McLaren dan Ferrari pada kejuaraan 2024, yang membuat Red Bull mengakhiri kontraknya lebih awal.
Lawson adalah pembalap terbaru yang kemungkinan akan digantikan oleh Red Bull yang kini beralih melirik ke Tsunoda
Kesimpulan: Keputusan Krusial bagi Karier Tsunoda
Keputusan Yuki Tsunoda akan menjadi sangat krusial bagi kelanjutan kariernya di Formula 1. Apakah ia akan mengambil risiko promosi ke tim utama yang sedang dilanda “kekacauan”, atau tetap fokus membangun performanya di Racing Bulls yang saat ini lebih kompetitif, akan menjadi penentu langkah selanjutnya bagi pembalap muda asal Jepang ini.
Post Comment