Jorge Martin Ungkap Kecemasan Jelang Debut Aprilia MotoGP: Terinspirasi Performa Gemilang Ai Ogura
Juara dunia MotoGP, Jorge Martin, terpaksa harus menyaksikan dua balapan pembuka musim 2025 dari rumah. Cedera ganda yang dialaminya selama musim dingin membuatnya absen dari program pramusim resmi MotoGP. Meskipun sempat berharap untuk kembali di Grand Prix Thailand, kecelakaan saat latihan supermoto di Spanyol memperparah kondisinya, memaksanya menjalani operasi kedua.
Cedera terbaru Martin, terutama kerusakan pada tulang skafoidnya, menjadi perhatian serius. Berbicara sebelum GP Argentina, Martin mengonfirmasi bahwa ia juga akan absen di seri ketiga di Austin. Kini, ia berharap bisa kembali mengaspal di Qatar.
Performa Mengesankan Ai Ogura Picu Kekhawatiran Martin
Di tengah ketidakpastian kondisi Martin, Massimo Rivola (CEO Aprilia Racing) memang memuji rekan setim Martin, Marco Bezzecchi. Namun, justru pembalap satelit Ai Ogura yang tampil paling menonjol di atas Aprilia RS-GP sejauh ini. Ogura berhasil mengumpulkan 17 poin, unggul tipis dari Bezzecchi yang mengoleksi 15 poin.
Debut Gemilang Ogura
Ogura finis di posisi kelima di Buriram, hasil terbaik untuk seorang debutan sejak Marc Marquez. Ia juga menempati posisi keempat dalam balapan Sprint. Meskipun didiskualifikasi di Argentina karena pelanggaran prosedural tim Trackhouse, Ogura terbukti mampu membawa motor Aprilia ke level yang lebih tinggi dibandingkan Bezzecchi, yang hasil terbaiknya sejauh ini adalah P6.
Dalam podcast Aleix Espargaro, Martin mengungkapkan perasaannya tentang potensi motor 2025-nya. Davide Tardozzi (bos Ducati) telah memperingatkan Marc Marquez tentang Martin, tetapi mantan pembalap Pramac itu justru merasa cemas. Ia mengakui motor Aprilia kompetitif, namun dengan minimnya pengalaman di atas motor tersebut, ia ragu apakah gaya balapnya akan cocok.
Adaptasi dan Harapan Martin
“Kecepatan [Aprilia] sudah jelas, tetapi saya tidak tahu bagaimana dan apakah saya bisa beradaptasi dengan motor itu. Ini menimbulkan banyak kecemasan dan stres bagi saya,” kata Martin.
Pembalap berusia 27 tahun itu pasti akan meredam ekspektasi saat kembali, entah itu di Qatar, Spanyol, atau seri-seri berikutnya. Ia menyadari defisit jarak tempuhnya yang semakin besar dibandingkan dengan para pesaingnya.
“Saya menantikan pemulihan sehingga saya bisa menguji motor dan bekerja dengan tim, yang dengannya saya sudah merasa sangat nyaman,” tambahnya.
Upaya Aprilia dan Komentar Jack Miller
Aprilia sedang berusaha agar Martin diizinkan melakukan tes tambahan dengan motor MotoGP untuk mengukur kebugarannya sebelum berkomitmen pada akhir pekan Grand Prix. Namun, dengan status konsesi mereka, Aprilia hanya diizinkan menggunakan pembalap penguji dalam sesi privat. Rivola dan timnya menginginkan perubahan regulasi, namun kemungkinan besar upaya mereka tidak akan berhasil. Ducati secara terbuka menyatakan penolakan, dan Aprilia membutuhkan dukungan dari keempat pabrikan pesaing lainnya.
Jack Miller, pembalap KTM, tidak menunjukkan simpati terhadap Aprilia. Ia menegaskan bahwa “aturan adalah aturan” dan Aprilia harus menerima “kartu yang telah dibagikan” musim ini, seperti yang pernah dialami tim lain sebelumnya.
Kembalinya Jorge Martin ke lintasan akan menjadi salah satu cerita yang paling dinanti di MotoGP musim ini. Apakah ia mampu mengatasi kecemasannya dan beradaptasi dengan cepat dengan motor Aprilia? Hanya waktu yang akan menjawab.
Post Comment