Loading Now

Bagnaia Tertekan? Awal Musim MotoGP 2025-nya Justru Lebih Baik dari yang Kita Kira!

Bagnaia vs Marquez: Awal Musim yang Berbeda

Awal musim MotoGP 2025 menghadirkan kejutan dengan dominasi Marc Marquez bersama tim Ducati. Dua kemenangan beruntun di Thailand dan Argentina, baik di Sprint Race maupun Grand Prix, menempatkannya di puncak klasemen. Sementara itu, Francesco Bagnaia, rekan setimnya, tampak kesulitan mengimbangi kecepatan Marquez, bahkan tertinggal 5,5 detik di Argentina dan harus puas finis di posisi keempat. Banyak yang berspekulasi bahwa juara dunia MotoGP dua kali itu mulai tertekan.

Perbedaan poin yang mencolok, 31 poin, antara Marquez dan Bagnaia menjelang seri Austin, membuat banyak pihak meragukan peluang Bagnaia mempertahankan gelar. Apalagi, Alex Marquez, yang mengendarai motor Ducati GP24 (versi tahun sebelumnya), justru tampil lebih kompetitif dan menjadi rival utama Marc Marquez.

Klasemen Sementara MotoGP 2025 (Setelah 2 Seri)

Berikut adalah klasemen sementara setelah dua seri balapan:

  1. Marc Marquez (Ducati) – 25 poin
  2. Alex Marquez (Gresini) – 20 poin
  3. Franco Morbidelli (VR46) – 16 poin
  4. Francesco Bagnaia (Ducati) – 13 poin
  5. Fabio di Giannantonio (VR46) – 11 poin
  6. Johann Zarco (LCR) – 10 poin
  7. Brad Binder (KTM) – 9 poin
  8. Pedro Acosta (KTM) – 8 poin
  9. Joan Mir (Honda) – 7 poin
  10. Luca Marini (Honda) – 6 poin
  11. Alex Rins (Yamaha) – 5 poin
  12. Maverick Vinales (Tech3) – 4 Poin
  13. Jack Miller (Pramac) – 3 Poin
  14. Fabio Quartararo (Yamaha) – 2 Poin
  15. Raul Fernandez (Trackhouse) – 1 poin

Statistik Mengejutkan: Awal Musim Terbaik Bagnaia?

Namun, analis MotoGP, Michael Laverty, punya pandangan berbeda. Ia menilai Bagnaia menunjukkan ketahanan mental yang luar biasa di Argentina. Setelah susah payah lolos ke Q2, Bagnaia mampu bangkit dan finis ketiga di Sprint Race. Laverty juga menyoroti fakta menarik: Secara statistik, awal musim 2025 ini justru merupakan salah satu yang terbaik bagi Bagnaia!

Sejak debutnya di MotoGP pada 2019, Bagnaia memang dikenal sebagai pembalap yang *slow starter*. Dalam empat dari tujuh musimnya, ia bahkan pernah gagal finis (DNF) setidaknya sekali dalam dua balapan pertama. Raihan 43 poin di musim 2025 ini (dengan rincian: posisi ketiga di Thailand dan keempat di Argentina, serta posisi ketiga di kedua Sprint Race), menyamai pencapaian terbaiknya di awal musim 2023, di mana ia akhirnya berhasil meraih gelar juara dunia keduanya.

Sebagai perbandingan, pada 2024, Bagnaia mengumpulkan 37 poin setelah dua seri (menang di Qatar dan DNF di Portugal). Ia akhirnya kalah tipis dari Jorge Martin dalam perebutan gelar juara dunia.

Tekanan di Pundak Bagnaia

Meski statistiknya menjanjikan, Bagnaia tak bisa berleha-leha. Dominasi Marquez, ditambah dengan para insinyur Ducati yang mulai condong ke Marquez, menuntut Bagnaia untuk segera bangkit. Masalahnya, seri berikutnya di Austin adalah trek yang sangat dikuasai Marquez, dan banyak yang memprediksi ia akan kembali menang.

Luigi Dall’Igna, bos Ducati, menegaskan bahwa Bagnaia tak boleh hanya mengincar posisi ketiga. Sementara Davide Tardozzi, manajer tim, yakin Bagnaia akan kembali kompetitif. Tantangannya adalah, selisih poin dengan Marquez bisa semakin melebar sebelum Bagnaia benar-benar menemukan performa terbaiknya.

Akankah Bagnaia Mampu Membalikkan Keadaan?

Musim 2025 masih panjang, dengan 20 seri tersisa. Awal yang kuat dari Marquez memang mengkhawatirkan, tetapi Bagnaia punya modal statistik yang tak bisa diremehkan. Bisakah ia mengatasi tekanan dan kembali ke jalur perebutan gelar juara? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Post Comment

You May Have Missed