Nasihat ‘Aneh’ Ducati untuk Bagnaia Usai Terpeleset di MotoGP Argentina
Tekanan Mulai Mendera, Bagnaia Tertinggal 31 Poin dari Marquez
Francesco ‘Pecco’ Bagnaia, juara bertahan MotoGP, kini tertinggal 31 poin dari Marc Marquez setelah hasil mengecewakan di Grand Prix Argentina. Bagnaia, yang sebelumnya selalu naik podium dalam tiga balapan pertama musim ini, harus puas finis di posisi keempat di Termas de Rio Hondo, disalip oleh Franco Morbidelli yang tampil gemilang dengan ban belakang soft.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Bagnaia, yang berambisi merebut kembali gelar juara dunia dari Jorge Martin. Apalagi, Marquez, yang absen di Argentina sejak 2019 karena cedera dan pandemi, tampil kuat dan kini memimpin klasemen.
GP24 atau GP25? Dilema Pemilihan Motor Bagnaia
Di tengah performa yang kurang meyakinkan, Bagnaia dikabarkan mempertimbangkan untuk kembali menggunakan motor Ducati Desmosedici GP24, model yang ia gunakan untuk meraih gelar juara dunia 2023. Ketidaknyamanannya dengan GP25, motor terbaru Ducati, menjadi alasan utama.
Namun, Ducati tampaknya memiliki pandangan berbeda. Menurut jurnalis Oriol Puigdemont dalam podcast Tank Slappers, orang-orang dalam Ducati menyarankan Bagnaia untuk ‘tidak bereaksi berlebihan’ dan ‘menunggu peluang’. Nasihat ini terkesan aneh mengingat Marquez sudah mulai unggul jauh di klasemen.
“Saya berbicara dengan beberapa orang Ducati, dan mereka mengatakan bahwa yang perlu dilakukan Pecco adalah mencoba menunggu, jangan membuat kesalahan besar,” kata Puigdemont. “Tetap tenang. Jangan bereaksi berlebihan. Tunggu peluangmu.”
Perbedaan Pendapat di Internal Ducati: Sabar atau Agresif?
Meskipun ada saran untuk bersabar, perbedaan pendapat muncul di internal Ducati. Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, justru memberikan pesan yang berlawanan. Dall’Igna menegaskan bahwa Bagnaia ‘tidak boleh berjuang untuk tempat ketiga’, mengindikasikan bahwa ia harus lebih agresif dalam mengejar kemenangan.
Perbedaan pandangan ini menunjukkan adanya dilema dalam tim Ducati tentang cara terbaik untuk mengelola Bagnaia. Apakah pendekatan yang sabar dan hati-hati, atau pendekatan yang lebih agresif dan berani mengambil risiko, yang akan membawa Bagnaia kembali ke puncak performa?
Tantangan Berat di Austin, Mampukah Bagnaia Bangkit?
Davide Tardozzi, Team Manager Ducati Lenovo, meragukan peluang Bagnaia di Grand Prix of the Americas mendatang di Austin, Texas. Sirkuit ini merupakan salah satu trek favorit Marquez, di mana ia telah meraih tujuh kemenangan.
Namun, Bagnaia tidak punya pilihan selain mengalahkan Marquez di beberapa trek favoritnya jika ingin mempertahankan gelar juara dunia. Jika tidak, ia harus rela finis di posisi kedua, atau bahkan lebih buruk.
Kesimpulan
Musim 2024 baru saja dimulai, tetapi tekanan sudah terasa bagi Francesco Bagnaia. Dengan selisih poin yang cukup signifikan dari Marc Marquez dan dilema internal di tim Ducati, Bagnaia harus segera menemukan kembali performa terbaiknya. Apakah nasihat ‘aneh’ dari Ducati akan membantunya, atau justru membuatnya semakin terpuruk? Jawabannya akan segera kita ketahui di seri-seri MotoGP berikutnya.
Post Comment