Loading Now

Senyum Luigi Dall’Igna Ungkap Alasan Marc Marquez Tinggalkan Gaji Fantastis Honda Demi Ducati

Marquez Rela Lepas Kontrak Ratusan Juta Euro Demi Ducati

Kepindahan Marc Marquez dari Repsol Honda ke Ducati menjadi salah satu kejutan terbesar dalam sejarah MotoGP. Meninggalkan tim yang telah memberinya enam gelar juara dunia, Marquez memilih bergabung dengan skuad Borgo Panigale yang sedang naik daun. Banyak yang bertanya-tanya, apa yang membuat Marquez rela meninggalkan Honda, yang bahkan dikabarkan siap memberinya kontrak senilai €100 juta (sekitar Rp1,7 triliun) untuk empat tahun?

Dominasi Ducati dan Ambisi Juara Marquez

Keputusan Marquez untuk bergabung dengan Ducati bukanlah perjudian semata. Honda, meskipun pernah berjaya bersamanya, tengah mengalami penurunan performa. Sebaliknya, Ducati menjelma menjadi kekuatan dominan di MotoGP, dengan Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia pembalap pada tahun 2022, mengakhiri puasa gelar Ducati sejak 2007.

Awalnya, Marquez harus menerima kenyataan mengendarai motor setahun lebih tua di tim satelit Gresini Racing. Namun, tiga kemenangan yang diraihnya membuktikan bahwa talenta ‘The Ant of Cervera’ belum habis. Kemenangan-kemenangan ini menjadi sinyal kuat bagi Ducati, dan akhirnya, Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, memilih Marquez daripada Jorge Martin, meskipun Martin sempat dijagokan menjadi juara.

‘Uang Bukan Segalanya’ bagi Marquez

Dalam wawancara dengan AS Motor, Dall’Igna mengungkapkan reaksinya ketika mengetahui besarnya nilai kontrak yang ditawarkan Honda kepada Marquez. Ia hanya tersenyum. Bagi Dall’Igna, uang bukanlah segalanya bagi seorang pembalap yang memiliki ambisi juara. “Ya, saya tahu [tentang kontrak itu], tapi bagi seseorang yang ingin menang, uang seharusnya tidak menjadi masalah,” katanya. “Jika Anda ingin menang, Anda harus mengorbankan banyak hal, kadang-kadang bahkan uang.”

Perlu diingat, meskipun gaji Marquez di Ducati mungkin tidak sebesar di Honda, ia tetap memiliki daya tarik komersial yang tinggi. Berbagai sponsor pribadi, termasuk Estrella Galicia, tetap setia mendukungnya, meskipun ia harus mengakhiri kerja sama dengan Red Bull karena Ducati bermitra dengan Monster Energy.

Awal Sempurna Marquez Bersama Ducati

Musim 2025 dimulai dengan sempurna bagi Marquez. Ia tak terkalahkan dalam sesi-sesi penting dan bahkan memimpin di depan adiknya, Alex Marquez, dalam balapan di Argentina. Sementara itu, rival utamanya, Francesco Bagnaia, justru kesulitan dan mempertimbangkan untuk kembali menggunakan motor GP24, sebuah langkah yang bisa diartikan sebagai tindakan putus asa.

Ancaman Dominasi Marquez

Carlo Pernat, pengamat MotoGP, bahkan menyebut Marquez sebagai ‘galaksi’ yang tak terhindarkan, hasil dari kombinasi pembalap terbaik dan tim terbaik. Dengan rekor tujuh kemenangan di Grand Prix of the Americas, Marquez menjadi favorit kuat untuk meraih kemenangan berikutnya. Harapan bagi persaingan gelar juara mungkin akan bergantung pada performa Bagnaia di Qatar dan Spanyol, dua sirkuit yang secara historis menjadi kekuatannya. Namun, jika Marquez berhasil meraih lima kemenangan beruntun, peluang untuk perebutan gelar juara dunia mungkin akan pupus.

Kesimpulan

Kepindahan Marc Marquez ke Ducati adalah bukti bahwa ambisi dan tekad untuk menang bisa mengalahkan segalanya, termasuk tawaran uang dengan jumlah fantastis. Dengan performa gemilangnya di awal musim, Marquez membuktikan bahwa ia adalah ancaman serius dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025.

Post Comment

You May Have Missed