Dominasi Gemilang Jake Dixon di Argentina, Pujian Mengalir dari Mantan Juara Dunia
Kemenangan Perdana dengan Sentuhan Baru
Jake Dixon tampil memukau di Grand Prix Argentina Moto2 2025, meraih kemenangan perdananya dengan sasis Boscoscuro. Kemenangan ini menjadi sorotan utama, bahkan digambarkan sebagai “penampilan paling dominan” dalam karirnya. Setelah beberapa nama besar beralih dari Kalex ke Boscoscuro, Dixon membuktikan adaptasinya yang cepat dengan motor barunya.
Performa Mengejutkan di Argentina
Meskipun Celestino Vietti sempat menjadi sorotan di seri pembuka Thailand dengan Boscoscuro-nya, Grand Prix Argentina menjadi panggung bagi dominasi Jake Dixon. Pembalap Inggris ini menunjukkan performa yang tak tertandingi, unggul 3.525 detik dari pemenang Thailand, Manuel Gonzalez. Performa ini jauh berbeda dibandingkan saat ia masih menggunakan sasis Kalex.
Pujian dari Mantan Juara Dunia
Neil Hodgson, mantan juara dunia sekaligus presenter TNT Sports, tak ragu memberikan pujian setinggi langit untuk Dixon. “Itu adalah penampilan paling dominan dalam karir Grand Prix-nya,” kata Hodgson. “Ini adalah musim ketujuhnya di Moto2, dan waktu yang tepat untuk bersinar. Bahkan wawancaranya pun terasa berbeda.”
Hodgson menyoroti perubahan positif dalam diri Dixon, termasuk keterbukaannya untuk mencari bantuan dari sisi psikologis balap. “Dia (Dixon) telah mengambil langkah mundur, menjadi rentan, mencari bantuan dari luar terkait sisi psikologis balap, yang – sering saya katakan – adalah kunci,” tambahnya.
Inovasi Rem Belakang: Kunci Sukses?
Salah satu perubahan teknis yang dilakukan Dixon di Argentina adalah penambahan rem belakang yang dioperasikan dengan ibu jari. Analis MotoGP TNT Sports, Michael Laverty, menjelaskan bahwa adaptasi ini tidak mudah, namun terbukti efektif bagi Dixon.
“Memprogram ulang otak Anda untuk menggunakan rem jempol membutuhkan waktu,” kata Laverty. “Dia mungkin memiliki sistem ganda di mana dia bisa menggunakan kaki [atau] ibu jari, tetapi dia tahu ada sedikit keuntungan dari rem jempol, terutama pada sudut kemiringan maksimum di tikungan kanan, di mana Anda benar-benar dapat menggunakannya untuk berbelok.”
Laverty menambahkan bahwa penggunaan rem jempol ini masih dalam tahap pengembangan bagi Dixon, namun melihat hasil positif di Argentina, kemungkinan besar inovasi ini akan terus digunakan.
Kesimpulan
Kemenangan Jake Dixon di Argentina bukan hanya sekadar kemenangan biasa, tetapi juga menunjukkan potensi besar Boscoscuro dan adaptasi cepat Dixon dengan motor barunya. Dengan kombinasi performa gemilang, dukungan psikologis, dan inovasi teknis, Dixon berpotensi menjadi penantang serius dalam perebutan gelar juara dunia Moto2 2025. Perlu juga disorot, bahwa walaupun artikel ini menyebutkan tahun sebagai 2025, balapan Moto2 musim ini adalah Grand Prix Argentina 2024 dan dimenangkan oleh pembalap *Speed Up Racing*, Sergio Garcia, dan Jake Dixon *tidak* menang balapan.
Post Comment