Duel Sengit Zarco di MotoGP Argentina: Antara Potensi Podium dan Keausan Ban
Zarco Hampir Meraih Mimpi di Termas de Río Hondo
Termas de Río Hondo, Argentina (19 Maret 2025) – Johann Zarco, pembalap LCR Honda, merefleksikan penampilannya di MotoGP Argentina yang ia sebut sebagai “hampir seperti mimpi”. Meskipun gagal meraih podium, Zarco menunjukkan performa gemilang yang memberikan secercah harapan bagi Honda dalam menghadapi musim yang sulit.
Kecepatan yang Terhambat, Potensi yang Terlewatkan
Zarco tampil kompetitif sepanjang akhir pekan di Argentina. Setelah mengamankan posisi start di baris depan, ia berhasil finis di urutan keempat dalam sprint race. Merasa memiliki kecepatan untuk bersaing meraih podium dalam balapan utama, Zarco harus puas finis di urutan keenam setelah terlibat pertarungan sengit dengan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia dari Ducati.
Zarco mengakui bahwa pertarungan dengan Bagnaia, meskipun menunjukkan kemampuannya untuk menantang pembalap pabrikan Ducati, juga menjadi pedang bermata dua. Pertahanan agresif Bagnaia menghambat Zarco untuk memanfaatkan “kecepatan ekstra” yang ia rasakan di awal balapan. Akibatnya, ban motornya mengalami penurunan performa yang signifikan di lap-lap terakhir.
Pertarungan dengan Pecco: Positif Tapi Merugikan
“Akhir pekan yang sangat menyenangkan, hampir seperti mimpi,” kata Zarco. “Sejak lap pertama pada hari Jumat hingga balapan pada hari Minggu, mendapatkan kesempatan untuk bertarung dengan pembalap top sangat menyenangkan dan sangat positif bagi kami.”
“Jelas saya melakukan segalanya untuk meraih podium. Strategi pada hari Minggu lebih baik daripada hari Sabtu karena saya mendapatkan start yang lebih baik dalam balapan panjang ini dan saya berada di posisi yang lebih baik untuk berada di posisi ketiga dan mencoba mengejar Alex [Marquez] dan Marc [Marquez].”
“Tapi saya bertarung dengan Pecco dan dia bertahan dengan sangat baik. Jadi, kecepatan ekstra yang bisa saya miliki di awal balapan, saya tidak bisa menggunakannya dengan benar karena pertarungan dengan Pecco. Tapi sangat positif untuk mengatakan bahwa saya telah bertarung dengan Pecco.”
Kehilangan Posisi Kelima di Akhir Balapan
Akibat pertarungan yang menguras tenaga dan ban, Zarco tak mampu menahan laju Fabio Di Giannantonio (VR46 Ducati) yang merebut posisi kelima darinya di akhir balapan. “Balapan menjadi cukup sulit karena tidak bisa menyalipnya [Bagnaia] membuat motor sedikit lebih sulit untuk dikendarai dan di akhir balapan saya mendapatkan banyak gerakan pada motor sehingga saya tidak bisa menahan Di Giannantonio,” jelas Zarco.
“Jadi, saya finis keenam, tapi secara keseluruhan saya bisa bahagia.”
Kesimpulan: Optimisme di Tengah Tantangan
Meskipun gagal mengamankan podium, penampilan Zarco di Argentina memberikan suntikan semangat bagi tim LCR Honda dan menunjukkan potensi yang menjanjikan. Kemampuannya untuk bersaing dengan pembalap papan atas, bahkan dengan motor yang dianggap kurang kompetitif, menjadi bukti ketangguhan dan skill Zarco. Ini juga menjadi catatan penting bagi Honda untuk terus mengembangkan motor RC213V agar lebih kompetitif di seri-seri berikutnya. Musim 2025 masih panjang, dan persaingan di kelas MotoGP dipastikan akan semakin ketat.
Post Comment