Loading Now

Debut Hamilton di Ferrari: Blunder Strategi Hujan di GP Australia

Ferrari mengakui kesalahan strategi krusial yang mewarnai debut Lewis Hamilton di Grand Prix Formula 1 Australia, 17 Maret 2025. Keputusan yang salah dalam menghadapi hujan deras di Albert Park membuat tim Kuda Jingkrak harus rela kehilangan potensi podium.

**Strategi yang Berbuah Pahit**

Ferrari, di bawah pimpinan Fred Vasseur, mengakui telah membuat “panggilan yang salah” dengan mempertahankan kedua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Charles Leclerc, menggunakan ban *slick* ketika hujan mulai mengguyur di akhir balapan. Saat itu, Hamilton dan Leclerc berada di posisi kelima dan kedelapan. Sementara sebagian besar pembalap lain segera masuk pit untuk mengganti ban *intermediate*, Ferrari memilih untuk mengambil risiko.

Risiko ini awalnya terlihat menjanjikan. Hamilton dan Leclerc sempat memimpin balapan, namun ketika hujan semakin deras, jelaslah bahwa strategi Ferrari tidak akan berhasil. Kedua pembalap akhirnya dipanggil masuk pit pada lap ke-47, saat balapan dinetralkan oleh *Safety Car* setelah terjadi beberapa kecelakaan.

Keputusan terlambat ini membuat Hamilton dan Leclerc terperosok ke posisi kesembilan dan kesepuluh setelah keluar dari pit. Leclerc berhasil naik satu posisi dan finis di urutan kedelapan, tetapi Hamilton harus puas di posisi kesepuluh setelah disalip oleh pembalap McLaren di lap terakhir.

**”Panggilan yang Salah”**

Vasseur menjelaskan, “Ini adalah situasi yang aneh karena sektor satu dan dua masih kering, dan sektor tiga benar-benar basah. Ini semacam pertaruhan. Kami dan Red Bull bertaruh untuk tetap di trek dan menunggu bagian terakhir balapan dengan *slick*.”

“Kami membuat panggilan yang salah. Saya pikir opsi terbaik adalah masuk pit pada lap yang sama dengan Max [Verstappen],” tambahnya, mengakui kesalahan timnya.

**Komunikasi yang Membingungkan?**

Menariknya, tampaknya ada perbedaan informasi yang diterima oleh kedua pembalap Ferrari mengenai intensitas hujan. Leclerc diperingatkan tentang hujan “kelas tiga”, sementara Hamilton terdengar terkejut oleh perubahan cuaca dalam percakapan radio dengan *race engineer* barunya, Ricardo Adami.

“Saya pikir Anda mengatakan tidak akan banyak hujan? Kami baru saja melewatkan kesempatan besar,” keluh Hamilton melalui radio tim.

Vasseur mengakui kesulitan dalam memprediksi cuaca. “Ini sangat sulit karena kami tidak memiliki sensor untuk hujan. Ini lebih merupakan perasaan, apa yang bisa kami lihat di layar, apa yang kami miliki di radar,” jelasnya.

“Saya pikir kami semua terkejut dengan intensitas hujan pada tahap balapan itu. Kami berdebat untuk tetap di trek dengan *slick* dan bertahan, tetapi itu adalah panggilan yang salah,” pungkas Vasseur mengakui.

**Pelajaran untuk Masa Depan**

Kesalahan strategi di GP Australia ini menjadi pelajaran berharga bagi Ferrari, terutama dalam hal pengambilan keputusan di bawah tekanan dan komunikasi internal tim. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya teknologi dalam memprediksi cuaca secara akurat dalam balapan F1, di mana keputusan sepersekian detik dapat menentukan hasil akhir. Kemampuan tim untuk beradaptasi dengan cepat dan memanfaatkan data cuaca yang akurat akan menjadi kunci sukses di balapan-balapan mendatang, di mana faktor cuaca seringkali memainkan peran yang menentukan.

Post Comment

You May Have Missed