Loading Now

CEO Petronas Minta Maaf Setelah Perayaan Podium Mercedes di F1 Singapura

CEO Petronas Minta Maaf Usai Perayaan Podium Mercedes di GP F1 Singapura

Petronas, sponsor utama tim Mercedes-AMG Petronas Formula One, baru-baru ini menghadapi sorotan setelah CEO mereka, Tengku Muhammad Taufik, terlibat dalam perayaan podium di Grand Prix F1 Singapura. Kemenangan tim Mercedes, yang diraih di Sirkuit Marina Bay Street, diwarnai dengan tradisi penyemprotan sampanye yang memicu kontroversi.

Kritik dari Malaysia

Tengku Muhammad Taufik bertindak sebagai perwakilan Mercedes di podium saat menerima piala Constructor, dan secara tidak sengaja terkena semprotan sampanye. Hal ini memicu kritik dari sejumlah kalangan di Malaysia, negara mayoritas Muslim tempat Petronas berbasis. Banyak pihak menilai tindakan tersebut tidak sensitif karena tradisi perayaan dengan sampanye bertentangan dengan norma dan nilai-nilai Islam.

Permintaan Maaf Resmi

Menanggapi kritik tersebut, Taufik telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf resmi. Ia mengakui bahwa kegembiraan spontannya mungkin kurang tepat dan seharusnya lebih berhati-hati terhadap sensitivitas agama. “Saya merasa terhormat ketika diundang untuk menerima Piala Konstruktor Pemenang atas nama tim,” ujarnya. “Namun, saya menyadari bahwa kegembiraan spontan saya saat merayakan momen kemenangan itu mungkin kurang tepat. Meskipun saya dapat menyatakan dengan tegas bahwa saya tidak mengonsumsi alkohol, sebagai seorang Muslim, saya seharusnya lebih menyadari sensitivitas yang terkait dengan berpartisipasi dalam perayaan semacam itu.”

Taufik melanjutkan, “Dengan ini saya ingin meminta maaf atas segala pelanggaran yang tidak disengaja dan sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakan saya. Atas nama Petronas, izinkan saya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih yang tulus atas dukungan berkelanjutan kami dalam berpartisipasi dalam kompetisi motorsport teratas. Keberhasilan yang kami berikan sekarang dan di era bahan bakar berkelanjutan yang akan datang akan menjadi bukti inovasi dan kemampuan Malaysia.”

Desakan untuk Tindakan Lebih Lanjut

Meskipun telah menyampaikan permintaan maaf, kritik terus berlanjut. Wan Anwar Wan Ibrahim, ketua biro seni, budaya, dan olahraga Amanah, menyerukan agar pemerintah mengambil tindakan terhadap Taufik. Ia menekankan bahwa sebagai pemimpin organisasi nasional terhormat seperti Petronas dan seorang Muslim, Taufik seharusnya lebih peka terhadap isu tersebut dan representasi Malaysia di mata dunia.

Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesadaran budaya dan agama, terutama bagi tokoh publik dan perusahaan yang beroperasi di tingkat internasional. Ke depan, diharapkan Petronas dan para pemimpinnya lebih berhati-hati dalam berpartisipasi dalam acara-acara yang berpotensi menimbulkan kontroversi.

Post Comment

You May Have Missed