Eddie Irvine Kritisi Transfer Lewis Hamilton ke Ferrari, Sanjung Potensi Verstappen
Eddie Irvine Soroti Performa Hamilton dan Impian Verstappen di Ferrari
Mantan pembalap Formula 1 (F1), Eddie Irvine, memberikan tanggapan tajam terkait performa Lewis Hamilton di Ferrari. Di tengah spekulasi masa depan Max Verstappen, Irvine justru lebih berharap melihat Verstappen berseragam merah.
Penilaian Pedas untuk Hamilton
Hamilton mengalami debut yang sulit bersama Ferrari setelah kepindahannya dari Mercedes di musim ini. Hingga 16 balapan pertama, ia belum berhasil mencetak podium. Irvine menilai bahwa Hamilton sudah terlambat bergabung dengan Ferrari.
“Masalah dengan Lewis adalah, dia datang sedikit terlalu tua. Tapi dia memenangkan tujuh gelar Dunia, jadi selalu ada harga yang harus dibayar,” kata Irvine kepada Sky Sports F1.
Irvine juga menyoroti perbedaan lingkungan kerja antara tim-tim Inggris dan Ferrari. “Tim-tim Inggris dikelilingi oleh tim lain, ada kolaborasi. Jauh lebih sulit berada sendirian di Maranello,” tambahnya.
Impian Verstappen Bersama Ferrari
Di sisi lain, Irvine sangat antusias dengan potensi Verstappen bergabung dengan Ferrari. Ia meyakini kombinasi keduanya akan sangat luar biasa.
“Saya akan senang melihat Verstappen bergabung dengan Ferrari. Saya pikir keduanya bersama akan menjadi sensasi,” ujarnya.
Verstappen sendiri belum menutup kemungkinan untuk pindah ke Ferrari di masa depan. Meski terikat kontrak dengan Red Bull hingga 2026, ia mengakui masih banyak ketidakpastian dalam kariernya.
“Saat ini tidak ada diskusi, karena mereka memiliki dua pembalap yang terikat kontrak untuk tahun depan. Tapi, apakah ada peluang? Ya, ada banyak peluang dalam hidup untuk setiap keputusan,” ungkap Verstappen sebelum Grand Prix Italia.
Momentum Michael Schumacher Sebagai Contoh
Irvine juga menarik analogi dengan transfer Michael Schumacher ke Ferrari di masa lalu. Ia berpendapat bahwa Verstappen juga memiliki potensi untuk membawa perubahan besar bagi Ferrari, seperti yang dilakukan Schumacher.
“Michael rela mengorbankan dua, tiga, bahkan mungkin lebih gelar juara dunia demi meninggalkan Benetton dan bergabung dengan Ferrari. Karena di tahun-tahun pertama, orang tidak menyadari betapa buruknya kondisi Ferrari,” jelas Irvine.
“Michael tahu bahwa tidak ada gunanya. Dia jauh lebih baik dari semua orang. Dia memutuskan, ‘Saya akan pergi ke sana. Saya akan melihat apa yang bisa saya lakukan,’ yang luar biasa. Dan dia berhasil. Tapi orang lupa, butuh empat tahun.”
Dengan demikian, Irvine berharap Verstappen tidak menunda-nunda kepindahannya ke Ferrari seperti yang dilakukan Hamilton. Ia meyakini bahwa Verstappen dapat membawa Ferrari kembali ke puncak F1.
Post Comment