Loading Now

Yamaha Perkenalkan Prototype MotoGP V4 di Misano: Revolusi Baru Dimulai!

Yamaha Menggebrak dengan Prototype MotoGP V4 di Misano

Yamaha membuat gebrakan besar di dunia MotoGP dengan meluncurkan prototype motor terbaru mereka yang ditenagai mesin V4 di sirkuit Misano, menjelang seri balap akhir pekan ini. Ini menandai perubahan signifikan bagi pabrikan Jepang tersebut, setelah 23 tahun setia menggunakan konfigurasi mesin inline-four sejak era empat tak dimulai pada tahun 2002.

Momen Penting dalam Sejarah Yamaha MotoGP

Selama menggunakan mesin inline-four, Yamaha telah berhasil meraih 8 gelar juara dunia pembalap (Valentino Rossi x4, Jorge Lorenzo x3, dan Fabio Quartararo x1) dan 125 kemenangan grand prix. Namun, kemenangan terakhir diraih pada tahun 2022 di Sachsenring. Performa Yamaha mengalami penurunan, dengan Fabio Quartararo merosot dari posisi runner-up di 2022, ke posisi ke-10 di 2023, dan ke-13 di 2024.

Meskipun musim ini menunjukkan sedikit peningkatan, dengan Quartararo berhasil meraih podium pertama Yamaha sejak 2023, potensi kemenangan di Silverstone harus sirna karena masalah teknis. Saat ini, Quartararo berada di posisi ke-8 klasemen kejuaraan dunia.

Mengapa V4? Keunggulan Lebih dari Sekadar Tenaga Mesin

Yamaha mengonfirmasi pengembangan prototype V4 ini setahun lalu, berjalan paralel dengan pengembangan mesin inline-four yang sudah ada. Sebelumnya, Yamaha adalah satu-satunya produsen MotoGP yang belum menggunakan konfigurasi V4. Namun, Max Bartolini, direktur teknis Yamaha, menegaskan bahwa keunggulan utama bukan semata-mata dari performa mesin.

“Saya pikir keunggulan terbesar berasal dari tata letak motor, lebih dari sekadar mesin [V4] itu sendiri,” ungkap Bartolini. “Dari segi aerodinamis, motor [V4] seharusnya lebih sempit 10 hingga 15 sentimeter. Kemudian, distribusi bobot dan tata letak motor akan sedikit ‘lebih ke belakang’ [ke ban belakang].”

  • Lebar motor diperkirakan menyempit 10-15cm
  • Distribusi bobot bergeser ke belakang
  • Mesin V4 lebih ringan dari mesin inline-four

“Secara umum, kedua poin tersebut cukup baik untuk memberikan keunggulan. Dan juga, mesin V4 biasanya sedikit lebih ringan daripada mesin inline-four. Semua mengarah pada potensi keuntungan [dengan V4]. Tetapi ini tidak berarti motor ini akan menjadi yang terbaik. Karena kita masih perlu membuat motor dan membuktikan bahwa motor ini lebih cepat dari yang sekarang!”

Uji Coba Intensif dan Debut Balap

Prototype V4 telah menjalani serangkaian pengujian privat ekstensif oleh Augusto Fernandez, dengan masukan tambahan dari Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow. Pengujian terbaru dilakukan di Barcelona, di mana Quartararo dan rekan setimnya, Alex Rins, juga berkesempatan menjajal motor baru ini. Fernandez menjadi pembalap Yamaha tercepat dalam uji coba tersebut, meskipun tertinggal sekitar 1,5 detik dari catatan terbaiknya di sesi sprint grand prix.

Debut balap resmi prototype V4 akan dilakukan oleh Augusto Fernandez sebagai wildcard entry di seri Misano. Meskipun Yamaha belum mengambil keputusan final mengenai motor yang akan digunakan musim depan, pengembangan kini hampir sepenuhnya difokuskan pada proyek V4.

“Saya pikir kita tidak akan ada yang menguji [motor inline-four] dari sekarang hingga akhir musim,” kata Quartararo. “Saya tahu [V4] adalah motor masa depan ’26.”

Fernandez menyatakan, “Anda merasakan tekanan di pundak kami untuk menciptakan motor pemenang. Sekarang adalah waktunya, waktu balapan. Saya pikir kami telah melakukan pekerjaan yang baik dan siap untuk balapan di Misano.”

Quartararo dan pembalap Yamaha lainnya dijadwalkan untuk mencatatkan waktu putaran resmi pertama dengan V4 selama sesi uji coba pasca-balapan di Misano pada hari Senin.

Musim 2026 akan menjadi tahun terakhir penerapan regulasi mesin 1.000cc dan ban Michelin, sebelum memasuki era baru dengan mesin 850cc dan ban Pirelli pada tahun 2027.

Post Comment

You May Have Missed